Ia pun tidak menyesalkan pendapatan yang bisa mencapai $AUD 100,000 (Rp 955 juta rupiah) per tahunnya sebagai sopir bus.
Charles berujar besarnya angka pendapatan yang ia peroleh pada umumnya adalah untuk sopir bus yang suka mengambil waktu lembur.
"Gaji per jam (rate) [menjadi sopir bus] lebih bagus dibandingkan kerja di dapur. Kalau ditawari bekerja melebihi waktu, rate nya jadi dua kali lipat." ujar Charles.
Tantangan di jalan
Pendapatan sebesar $AUD 80 ribu (Rp 764 juta) per tahun yang Rita dapatkan ini menurutnya memberi tantangan tersendiri.
Ibu dua anak ini menjelaskan bahwa tantangan tersebut muncul pada masa awal saat ia bekerja.
Menurutnya, ia harus menyesuaikan diri dengan teknik mengemudi bus yang merupakan kendaraan besar.
Tak hanya itu, tantangan lain bagi Rita juga termasuk diharuskan untuk mempelajari rute bus yang cukup banyak.
Hal itu harus ia pelajari karena adanya larangan menggunakan telepon genggam untuk mengakses layanan GPS saat mengemudi.
Tantangan lain justru dirasakan Charles Gultom.
Ia justru melihat faktor penumpang sebagai tantangan saat menjadi sopir bus di Australia.