Anita mengaku kerap memberikan kopi karena ia tak mampu membeli susu dengan penghasilan suaminya yang ngepas.
"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi. Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur,” jelas Anita yang dikutip dari Kompas.com.
Meski khawatir dengan perkembangan kesehatan anaknya yang minum kopi, Anita mengaku tidak punya banyak pilihan karena alasan pendapatan rumah tangga.
Padahal, anak kecil khusunya bayi yang minum kopi akan merasakan dampak yang kurang baik terhadap dirinya.
Dan hal ini sudah ditunjukan dengan tingkah anak dari pasangan Sarifuddin dan Anita, warga Polewali Mandar ini.
Anaknya tergolong anak super aktif dan sudah mahir berjalan sendiri, hingga aktif bermain bersama teman-teman sebayanya.
Sebuah studi yang dipublikasikan bulan Desember 2010 dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa 75 persen anak-anak yang mengkonsumsi kafein setiap hari, cenderung memiliki waktu tidur yang sedikit.
Bahkan ada beberapa bukti yang menunjukkan, jika memiliki anak yang mengalami gangguan kecemasan, efek kafein justru akan membuat keadaan lebih buruk.