Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Misteri Meninggalnya Bayi 4 Bulan di Sumatera Selatan karena Infeksi Pernafasan, Kondisi Rumahnya Sangat Memprihatinkan

Alfa - Selasa, 17 September 2019 | 14:20
Elsa Pitaloka, meninggal diduga akibat infeksi saluran pernafasan dan ayahnya.
Tribun Sumsel/ M Ardiansyah

Elsa Pitaloka, meninggal diduga akibat infeksi saluran pernafasan dan ayahnya.

WIKEN.ID - Elsa Pitaloka, bayi perempuan berumur 4 bulan di Kabupaten, Banyuasin, Sumatera Selatan, meninggal diduga akibat terpapar kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan, Minggu (15/9/2019).

Sebelum meninggal dunia, Elsa Pitaloka sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Ar-Rasyid Palembang karena mengalami sesak nafas.

Namun, pada pukul 18.35 WIB, bayi malang itu pun akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Tujuh jam dirawat, kondisi bayi 4 bulan kian memburuk.

Pihak rumah sakit langsung menyarankan Elsa Pitaloka dibawa ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin.

Baca Juga: Jadi Hewan Terkenal dan Dicintai Masyarakat, Bayi Dugong Mariam Alami Nasib Nahas Karena Sampah Plastik

Namun, belum sempat dibawa ke ambulans, bayi 4 bulan dinyatakan meninggal dunia.

"Dokter bilang ada gangguan pernafasan, karena terkena ISPA," jelasnya.

"Kalau penyebab kematian bayi pasti, sampai sekarang rumah sakit belum mengeluarkan. Tapi kita sudah ada perkiraan dari hasil wawancara petugas yang menangani. Gangguan pernafasan akibat ISPA," tegas Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin Dr H Masagus Hakim.Pasalnya dari data BLH beberapa hari lalu mengeluarkan informasi kondisi udara di Kabupaten Banyuasin belum mengkhawatirkan."Itu kan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel dalam kategori sedang. Begitu juga untuk kondisi rumah korban, kalau laporan staf kami tadi rumahnya permanen."

Baca Juga: Tangkap Hiu Hamil yang Sudah Mati, Nelayan Selamatkan 98 Bayi Hiu Hidup dengan Lakukan Ini

"Untuk kemungkinan dari lingkungan juga belum ada. Hanya saja Balita itu kan rentan. Nah kalau dikatakan keluarga tersebut pakai racun nyamuk bakar, bisa saja. Hendaknya ini dikurangai supaya diganti kelambu," kata Masagus Hakim.

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x