Setelah minum beralkohol, merokok, dan memakai narkoba dikesampingkan sebagai penyebab yang mungkin bisa membuat dirinya buta serta tuli, petugas medis menyembut konsumsi junk food sebagai kemungkinan penyebab penyakitnya.
Baca Juga: Karyawati Minimarket Diseret-seret Hingga Pakaian Dilucuti, Pelaku Tewas Ditembak Polisi
Dr Atan berkata: "Namun, pasien itu mengaku, sejak sekolah dasar, dia tidak mau makan tekstur makanan tertentu."
Dia pertama kali dibawa ke dokternya tiga tahun sebelumnya, ketika dia berusia 14 tahun, dirinya mengeluh kelelahan.
Tes darah menunjukkan ia memiliki kadar B12 yang rendah yang menyebabkan kelelahan, yang mengarah ke pengobatan termasuk suntikan vitamin dan saran diet.
Intervensi tidak banyak berpengaruh pada remaja itu, yang pendengaran dan penglihatannya mulai memburuk ketika ia berusia 15 tahun.
Setelah kehilangan progresif selama dua tahun, ketajaman visualnya hanya 20/200 dan ia didiagnosis dengan NON.
Penglihatan normal adalah 20/20, yang berarti Anda dapat membaca grafik mata pada ketinggian 20 kaki.
Untuk dianggap buta secara hukum, harus 20/200 atau lebih buruk.
Bocah itu kehilangan serabut saraf di retina yang pada dasarnya merusak medan visual pusatnya.(*)