WIKEN.ID - Perubahan iklim membuat pola cuaca di muka Bumi menjadi tidak menentu.
Suhu Bumi menjadi memanas dan beberapa wilayah di dunia mengalami kekeringan hebat.Afrika menderita kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena perubahan ini.
Lebih khusus lagi, Kenya belum mengalami hujan yang konsisten dalam waktu yang lama.Periode yang lama tanpa air yang cukup ini merusak tanaman, hewan, dan manusia.Minimnya air membuat petani sulit mempertahankan produktivitas pertaniannya.
Ini menghasilkan hasil panen yang lebih rendah di seluruh negara.
Hewan menderita karena menemukan lubang air yang kosong dan dasar sungai yang kering.
Baca Juga: Tiap Hari Konsumsi Sepotong Apel dan Air, Berat Badan Wanita Ini Hanya 17 Kg, Dokter Dibuat Ngeri
Untungnya, ada satu orang yang telah mendedikasikan banyak waktu dan sumber daya untuk menyelamatkan hewan-hewan yang haus ini.
Orang ini bernama Patrick Kionzo Mwalua, seorang petani kacang di sebuah desa kecil yang dijuluki "manusia air".
Julukan ini didapatkannya karena ia rela berkendara berjam-jam setiap hari untuk mengirimkan air ke hewan yang membutuhkan.
"Tidak ada air sama sekali, jadi hewan-hewan itu bergantung pada manusia," kata Patrick kepada The Dodo. "Jika kita tidak membantu mereka, mereka akan mati."Meskipun Patrick masih memegang pekerjaan penuh waktu sebagai petani, ia masih meluangkan waktu empat kali setiap minggu ke Taman Nasional Tsavo West.
Dia menemukan hewan-hewan kehausan dan memberikan mereka air yang sangat dibutuhkan.