Khawatir dengan laporan pria itu, polisi segera mengerahkan pasukan penjinak bom bersama dengan tim anjing polisi untuk mencari bom tersebut.
Setelah gagal menemukan bom, polisi mengkonfirmasi bahwa panggilan telepon itu adalah penipuan.
Maka, mereka mulai menyelidiki penelepon dengan melacak nomor telepon.
Ternyata nomor telepon yang digunakan untuk menelepon bandara itu milik wanita Indonesia.
Dia meninggalkan teleponnya bersama pacarnya sebelum berangkat ke Indonesia.
Dilaporkan bahwa pria yang tengah patah hati itu meminta seorang pria berusia 22 tahun untuk menelepon.
Identitas pria berusia 22 tahun itu tidak terungkap.
Akhirnya, polisi berhasil menangkap mereka berdua dengan sukses.
Pria berusia 38 tahun itu mengakui bahwa maksud panggilan itu adalah untuk menunda penerbangan pacarnya.