Pada akhirnya, sekelompok wanita yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan tanpa pendidikan ini pun, terpaksa membuat pilihan yang memiliki dampak jangka panjang dan fatal yang memengaruhi kesehatan dan kehidupan mereka.
Yaitu operasi pengangkatan rahim!
Di salah satu distrik di India Barat itu, tercatat ada 4.605 praktik histerektomi.
Kebanyakan dilakukan pada wanita di bawah 40 tahun.
Namun, pada beberapa kasus, pengangkatan rahim ini juga terjadi pada perempuan berusia 20-an.
Bahkan, ,masih menurut laporan BBC, setengah populasi perempuan di desa Vanjarwadi, sudah melakukan histerektomi.
Baca Juga: Hadiri Pemakaman Ipda Erwin, Mahasiswa yang Ikut Demo Gemetar dan Akui Merasa Terpukul
Desa tersebut pun sering disebut sebagai "desa wanita tanpa rahim".
Selain pengangkatan rahim, laporan dari Reuters juga menunjukkan bahwa banyak perempuan India yang bekerja di industri garmen di Tamik Nadu, sering diberi obat-obatan di tempat kerja ketika mereka mengeluhkan tentang nyeri haid.
Bukannya, diperbolehkan beristirahat ketika sakit menstruasi datang, para wanita pekerja ini justru dicekoki dengan obat tak berlabel.