WIKEN.ID-Kita semua tahu tren kesehatan ada yang cenderung berlebihan tetapi yang satu ini benar-benar menjijikan!
Seperti metode yang mulai populer di Thailand adalah gagasan bahwa minum air seni itu baik untuk seseorang.
Beberapa waktu lalu, seorang dokter dan seorang konsultan medis di Thailand, Dokter Phoomphet Dethastin, mengimbau kepada Dewan Guru Thailand di Facebook untuk menyelidiki seorang guru sekolah di Provinsi Khon Kaen.
Dokter Phoomphet Dethastin mengimbau adanya penyelidikan setelah mengetahui bahwa pendidik itu diam-diam mencampur air seni mereka sendiri dengan air untuk diminum oleh siswa sekolah dasar.
Guru itu memposting tentang ‘air ajaib’ yang dia klaim menyembuhkan sakit perut seorang anak hanya 30 menit setelah dia meminumnya.
Lebih lanjut bahkan guru itu mengaku telah membuat 30 siswa meminum ramuan yang terdiri dari air kencingnya sendiri.
Dengan santainya, guru itu memberi tahu siswa bahwa cairan itu adalah air suci dari kuil.
Dapat dimengerti bahwa netizen marah ketika mengetahui guru itu berbohong kepada anak-anak.
Terutama alasannya hanyalah untuk memuaskan obsesi akan metode kesehatan yang gila dan belum tentu benar.
Dilansir dari world of buzz, netizen di Thailand bahkan terkejut dan menganggap bahwa guru itu adalah seorang monster.
Baca Juga: Viral Video Upsize Gelas di Kedai Kopi Ternyata Takaran Isinya Sama Saja, Netizen: S3 Marketing!
Netizen lainnya marah dan menyarankan bahwa si guru harusnya menguji eksperimen ini hanya pada tubuhnya sendiri.
Tidak menyeret para muridnya dalam hal ini, mengingat perannya sebagai seorang pendidik.
Beberapa orang memang percaya bahwa mengonsumsi urin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka dan menyembuhkan nyeri otot.
Sementara Dokter Phoomphet mengadukan hal ini dan mengunggahnya ke Facebook.
Ia ingin menghilangkan prasangka mitos kesehatan ini.
Ia juga mengklaim bahwa solusi ekstrim ini digunakan pada zaman kuno ketika obat-obatan modern tidak tersedia.
Terkait dengan air kencing atau urine yang bisa digunakan untuk obat, ternyata ada bukti empirisnya.
Hal ini dilansir dari tribunnews.com.
Berdasarkan pengalaman empiris, urine menunjukkan khasiat menyembuhkan berbagai penyakit, dari penyakit sepele macam kurap hingga penyakit serius macam jantung koroner, stroke, dan kanker.
Begitu luasnya cakupan penyakit yang bisa disembuhkan, sampai ada orang yang menyebut "pipis" sebagai "air kehidupan".
Sebelum jadi perbincangan ramai sekarang ini pun, pada edisi Juli 1994 Intisari pernah menurunkannya sebagai laporan.
Memang penelitian klinis belum pernah dilakukan. Namun, bukan berarti tidak ada dokter yang mencobanya.
Baca Juga: Hampir Dilecehkan Pria Saat Berada di Lift, Reaksi Perempuan Ini Tak Terduga
Beberapa dokter di Indonesia telah mencoba urine untuk mengatasi beberapa jenis gangguan kesehatan, meskipun secara sembunyi-sembunyi. Bahkan, di luar negeri justru dokterlah yang mengibarkan terapi ini.
Di Jepang umpamanya, Dr. Ryoichi Nakao, kepala kesehatan bala tentara Jepang ketika PD II, menganjurkan kepada pasukan yang dikirim ke negara jajahan seperti Kamboja, Vietnam, Birma, sampai Indonesia, agar tidak panik bila kehabisan obat.
Untuk segala macam penyakit, air kencing bisa dijadikan obat. Kalau luka, kompres dengan air kencing.
Bahkan, ternyata 80% tentara yang menderita sifilis dan gonore (gonorrhea, kencing nanah) bisa sembuh. Waktu itu, dr. Nakao belum tahu mengapa Urine bisa menyembuhkan.
Di Indonesia, salah seorang yang telah merasakan manfaat “air limbah biologis” ini adalah Dr. Iwan T. Budiarso, pensiunan ahli peneliti di Pusat Penelitian Penyakit Tidak Menular, Badan Litbangkes, Depkes RI.
la telah lima kali berhasil lolos dari jeratan maut penyakit jantung yang diidapnya. Terakhir ia bisa menambah umur "cuma" dengan meminum air seninya sendiri secara rutin.
Keberhasilan itulah yang membuatnya sangat giat menularkan pengalamannya itu kepada banyak orang.
Baca Juga: Bingung dengan Suara Berdenging, Petani Madu Ini Panik Celananya Jadi 'Sarang' Lebah
Namun, siapa pun orangnya, untuk melakukannya pertama kali akan merasa jijik. Tapi kalau sudah terbiasa tentu akan berbeda.
Apalagi bila sudah merasakan manfaatnya.
Soal rasa, Armstrong menyatakan, "Urine segar yang diminum di pagi hari hanyalah menghasilkan rasa pahit dan asin. Rasanya bervariasi dari hari ke hari dan bahkan jam ke jam sesuai dengan makanan yang kita makan. Bahkan, urine yang dihasilkan dalam keadaan sakit parah pun rasanya tidak semenjijikkan kelihatannya."(*)