"Laki-laki ini ada di sebuah foto bersama dengan presiden. Ia meminta saya datang ke kantor pribadinya. Ia meminta saya duduk dan katanya akan menyetujui dokumen saya. Ia mendekat lalu berkata, 'Ayo kita minum dan bercinta,'" kata sumber saya.
"Saya punya dua pilihan: menerima tawarannya atau kabur. Kalau saya terima, ini akan berlanjut. Banyak lakilaki lain akan minta bercinta dengan saya. Saya takut dan akhirnya kabur."
Sumber saya berkata ia sempat menelepon lagi untuk bertanya soal lamaran kerjanya. Ia mendapat jawaban, "Bayangkan Anda dikasih uang di atas meja, tapi Anda tak mengambilnya."
Ia menangis ketika menceritakan ini kepada saya.
Baca Juga: Dokter Vito Bagikan Video Tips Makan Gorengan Tanpa Takut Kolesterol, Netizen: Nyesel Gue Nonton
"Saya tak bisa tidur karena marah dan depresi," katanya.
Lalu ia melanjutkan, "Kalau mengadukan soal ini, maka hakim, polisi dan jaksa pasti juga akan meminta seks. Jika mereka saja begitu, kemana lagi mengadu? Ini sudah menjadi bagian budaya sekarang. Setiap pria meminta seks dari kami."
Cerita semacam ini biasanya terkubur atau menjadi bisik-bisik saja sampai jadi perhatian bulan Mei tahun ini. Jenderal Habibullah Ahmadzai, mantan penasihat presiden yang jadi oposisi membicarakan tentang hal ini dalam wawancara dengan sebuah kanal berita.
Ia menuduh pejabat dan politikus senior "mempromosikan prostitusi".
Kantor kepresidenan menolak permohonan wawancara dan tidak menjawab email berupa daftar pertanyaan.
Mereka mengarahkan kami pada pernyataan sebelumnya bahwa tuduhan Jenderal Ahmadzai seluruhnya palsu dan ia telah berbohong karena motivasi kepentingan pribadi.