WIKEN.ID - Afghanistan diguncang tuduhan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh pejabat tinggi di pemerintahan.
Meskipun para pejabat menolak tuduhan ini, investigasi BBC mengungkap cerita dari beberapa perempuan yang menggambarkan tersebarnya budaya pelecehan ini.
Saya bertemu seorang mantan pegawai pemerintah di sebuah rumah di kaki gunung yang mengelilingi Kabul.
Ia minta namanya dirahasiakan.
Sekali pun takut akan dampak terhadap dirinya, ia ingin ceritanya didengarkan.
Katanya, mantan atasannya, seorang menteri senior berulang kali melecehkannya, dan sempat berusaha menyerangnya secara fisik.
"Ia terang-terangan meminta hubungan seks. Saya berdiri untuk meninggalkan kantornya, tapi ia memegangi tangan saya dan menarik saya ke ruangan di belakang kantornya. Ia mendorong saya masuk sambil berkata, 'Cuma sebentar kok, jangan takut'. Saya dorong dadanya sambil bilang, 'Jangan sampai saya teriak'".
Sumber ini tak melaporkan peristiwa ini.
Alasannya, karena perempuan pasti disalahkan dalam kasus seperti ini. Tak ada tempat aman untuk mengadu karena polisi dan penegak hukum korup, katanya.
Ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.