Minuman ini memang sangat populer di Asia Timur, biasanya mengandung teh, susu, dan puluhan bola kecil yang dikenal dengan mutiara (pearl) atau boba.
Boba ini diekstrak dari tanaman singkong yang merupakan tanaman asli Amerika Selatan dan rasanya hambar dan memiliki tekstur yang unik.
Secangkir bubble tea sendiri biasanya dijual dengan harga yang murah termasuk juga di Indonesia.
Dokter curiga bahwa bola tapioca di dalam rubuh Xiao Shen telah terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dan bukan hasil dari satu kali minum saja.
Dokter akhirnya memberikan obat pencahar untuk membantu Xiao Shen menangani buble tea tersebut.
Petugas medis memang mengatakan bahwa tepung tapioka bisa sulit dicerna.
Dia mengatakan bahwa bubble tea adalah pengawet adiktif dan pengawet makanan.
Bahkan biasa digunakan untuk meningkatkan tekstur pada makanan.
Berasal dari Taiwan, bubble tea menjadi semakin populer di kota-kota Barat dengan paling banyak dikonsumsi di Asia.
Namun orang di New York dan London juga menyukainya.