WIKEN.ID -Setiap waktu korban kekerasan seksual mendapatkan pertanyaan mengenai apa yang mereka kenakan.
Hal itu seolah menyiratkan bahwa dia, korban kekerasan seksual, seolah-olah bertanggung jawab atas kekerasan seksual yang terjadi dan harusnya bisa mencegahnya.
Victim blaming atau menyalahkan korban atas terjadinya kekerasan seksual membuat tanggung jawab pelaku seolah hilang dan malah dibebankan pada pundak korban.
Untuk melawan mitos tentang kekerasan seksual yang dapat dicegah oleh korban saja, dibuat sebuah pameran seni yang menunjukkan apa yang dikenakan para korban selama kekerasan seksual terjadi.
Baca Juga : Viral e-KTP Bernama 'Menang Prabowo', Terkuak Begini Fakta Sebenarnya!
Ide untuk membuat semacam pameran tersebut muncul setelah Dr. Wyandt-Hiebert dan Brockman, pengacara untuk korban kekerasan seksual dan kekerasan dalam hubungan, menghadiri konferensi dan membacakan puisi "What I was Wearing" karya Dr. Mary Simmerling untuk pertama kalinya.
Mereka sangat tersentuh oleh puisi itu dan memutuskan untuk membuat representasi visual dari puisi.
Mereka lalu membuat instalasi seni para penyintas yang kemudian dinamai "What were You Wearing?"
Instalasi ini digelar pertama kali pada tahun 2014 di University of Arkansas.
Mahasiswa dari universitas tersebut berpartisipasi dengan berbagi deskripsi singkat tentang apa yang mereka kenakan saat mereka dilecehkan secara seksual.