Follow Us

Kartini Masa Kini, Inilah Sosok Butet Manurung yang Perjuangkan Pendidikan untuk Masyarakat Adat

Rebi - Minggu, 21 April 2019 | 12:00
Butet Manurung saat memberikan pendidikan alternatif kepada generasi penerus Orang Rimba.
Bayu Dwi Mardana

Butet Manurung saat memberikan pendidikan alternatif kepada generasi penerus Orang Rimba.

Dilansir Kompas.com, sejak 1999, Butet memilih meninggalkan gemerlap kota untuk memberikan pendidikan bagi warga suku Anak Dalam.

Untuk mewujudkan niat baiknya itu, Butet harus berjalan kaki menembus hutan belantara.

Upayanya tak selamanya berjalan mulus, tak jarang tawaran pendidikan baca tulis yang ia sampaikan itu ditolak masyarakat.

Saat mengajar di pedalaman, Butet merasa prihatin pada kehidupan masyarakat karena sering terganggu oleh pihak-pihak yang ingin menguasai hutan untuk dijadikan lahan bisnis.

Butet dan keempat sahabatnya akhirnya mendirikan Sokola Rimba untuk memberikan masyarakat pendidikan yang akan melindungi mereka dari penindasan dunia luar.

Menurut Butet, literasi penting sebagai upaya untuk melindungi dan melawan penindasan dari luar.

Sokola Rimba
Miles Film

Sokola Rimba

Baca Juga : Inspiratif! Fotografer Rusia Terkenal Mengakhiri Karirnya dan Memilih Hidup di Hutan dengan 100 Anjing Sakit

"Pendidikan kontekstual di pedalaman itu kejar-kejaran dengan kerusakan alam dengan hilangnya banyak tadisi yang sangat kaya, kalau nggak diburu-buru dibantu dengan pendidikan yang menguatkan mereka nanti hilang semua termasuk hilang sumberdaya alam," ungkap Butet ketika diwawancarai Kompas TV, 21 April 2017 lalu.

Salah satu upaya literasi yang diberikan adalah dengan memberikan dan mengajarkan materi buku-buku terkait dengan isu konservasi lingkungan, hutan adat, hingga hak asasi manusia khususnya menyangkut hak asasi masyarakat adat.

Butet kemudian menyampaikan mimpinya mengenai pendidikan yang ada di Indonesia, khususnya di daerah pelosok.

"Kalau mimpi yang paling realistis adalah dikbud mengadopsi atau mengambil contoh dari sekolah kami untuk diterapkan di berbagai pelosok yang ada di Indonesia, tapi bukan sekolah yang sama persis dengan sekolah yang di kota," tutur Butet.

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest