Aksinya terbongkar setelah korban terakhirnya, yang berusia 22 tahun, melapor ke polisi karena tabungannya ludes, pada Mei 2020 lalu.
Ia merupakan pelapor pertama meskipun Ha Gansheng rupanya sudah menjalankan modus tersebut sejak 2016.
Polisi kemudian mengusut penipuan asmara itu sehingga diketahui jika total korbannya mencapai puluhan orang dengan kerugian miliaran rupiah.
Terungkap pula jika identitas asli Ha Gansheng adalah pria berusia 38 tahun yang sudah menikah, memiliki dua anak dan pengangguran.
Dokumen pengadilan di provinsi Hubei China Tengah bahkan mendeskripsikannya sebagai pria berpenampilan biasa dan pendek dengan tinggi hanya 160 cm.
Penipuan berkedok asmara belakang makin sering terjadi di China dengan mengandalkan penampilan menarik.
(*)