Ahli Gizi dan Manajer Layanan Nutrisi Kesehatan di Cleveland Clinic Wellness Institute, Kristin Kirkpatrick juga menguatkan pandangan itu.
Dia mengatakan, jumlah kalori yang dibakar saat lari bervariasi, tergantung intensitas, dan durasi olahraga.
Lalu, rutinitas lari perlu digabungkan dengan penerapan pola makan sehat agar lebih efektif. "Jika intensitas olahraga sangat tinggi, kemungkinan menurunkan berat badan sangat tinggi," kata dia.
"Namun, jika kamu hanya keluar sedikit dari rumah dan lari sebentar, mungkin itu tidak akan terlalu efektif, apalagi jika pola makanmu masih berantakan," papar dia.
Makan lebih banyak
Masalah yang biasanya muncul ketika seseorang meningkatkan jumlah olahraga hariannya secara tiba-tiba adalah berpikir sudah membakar banyak kalori.
Padahal, kenyataannya tidak sebanyak yang diduga.
Lalu naasnya, karena berpikir telah membakar banyak kalori, mereka pun makan berlebih.
"Kamu akan merasa sangat lapar ketika baru memulai lari," kata Rizzo. Ia mengingatkan, hanya karena berlari dan berolahraga, bukan berarti kamu bisa makan apa saja yang kamu inginkan.
Kombinasikan lari dengan pola makan sehat untuk mencapai defisit kalori.
Rizzo menjelaskan, defisit kalori sederhananya adalah membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.