Penembak Columbine Eric Harris dan Dylan Klebold membual tentang memotong-motong binatang untuk bersenang-senang.
Pada saat yang sama, sebagian besar orang tua kesal dengan beberapa bentuk kekejaman masa kanak-kanak terhadap hewan, apakah itu menarik kaki serangga atau duduk di atas anak anjing.
Kita selalu ingin memahami mengapa setiap anak selalu berperilaku menganiaya seekor binatang.
Lalu, kapan kita harus khawatir? Di mana garis antara pembunuh berantai pemula seperti Jeffrey Dahmer dan keingintahuan dan eksperimen yang normal?
Motivasi di balik kekejaman terhadap hewan
Paling umum, anak-anak yang menyalahgunakan hewan menyaksikan atau mengalami pelecehan sendiri.
Misalnya, statistik menunjukkan bahwa 30 persen anak-anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga melakukan kekerasan serupa terhadap hewan peliharaan mereka.
Faktanya, hubungan antara pelecehan hewan dan kekerasan antarpribadi sudah sangat terkenal sehingga banyak komunitas A.S. sekarang melakukan lintas kereta layanan sosial dan badan pengontrol hewan dalam cara mengenali tanda-tanda pelecehan hewan sebagai indikator yang mungkin dari perilaku kasar lainnya.
Sementara motivasi masa kecil dan remaja untuk kekejaman terhadap hewan belum diteliti dengan baik, dari hasil wawancara menyatakan sejumlah motivasi tambahan yang terkait dengan hal tersebut.
Dilansir dari psychologytoday, berikut ini motivasi yang mendorong anak-anak melakukan kekejaman terhadap hewan tersebut.
- Keingintahuan atau penjelajahan (mis., Hewan itu terluka atau terbunuh dalam proses pemeriksaan, biasanya oleh anak kecil atau anak yang mengalami keterlambatan perkembangan).