Meskipun ubur-ubur tidak mempunyai jantung, mereka mendapat oksigen dari air melalui proses yang disebut difusi.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Punya Sel Penyengat
Tentu saja cara ubur-ubur bertahan hidup tidak lepas dari kemampuannya dalam menyengat segala hal yang membuat mereka terancam.
Knidosit atau sel penyengat merupakan ciri khas dari anemon laut, hydrae, karang, serta ubur-ubur. Knidosit, umumnya sebutan untuk spesies dalam beragam filum Cnidaria.
Sel ini dapat meluncurkan duri, gumpalan beracun, memungkinkan cnidaria untuk menyetrum mangsa atau untuk menghalangi penyerang.
Sedangkan filum Cnidaria terdiri dari lebih dari 10.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut.
Penting diketahui, sengatan beberapa ubur-ubur yang berada di utara Australia dan Indo-Pasifik, bisa sangat mematikan.
Namun, ada juga ubur-ubur yang sengatannya tidak dapat menembus kulit manusia.
Ubur-ubur punya beragam ukuran, seperti ada yang hanya sebesar penghapus atau pensil, namun juga ada yang berukuran besar.
Meski ada yang kecil, kita tidak boleh sembarangan memegang ubur-ubur, karena kita tidak tahu apakah ubur-ubur yang kita temukan merupakan ubur-ubur yang dapat menyengat atau bukan.
Bisa Menciptakan Cahaya