Di situsnya, pabrik Gravity mengatakan, mereka tertarik membuat selimut ini karena melihat banyaknya jumlah orang yang mengidap gangguan kecemasan.
Statistik mengatakan, sekitar 70% warga Amerika mengalami sulit tidur setidaknya satu malam dalam seminggu.
Kurang tidur telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Misalnya depresi, kecemasan, bahkan obesitas.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada Journal of Occupational Health, menemukan fakta bahwa 63% partisipan dilaporkan menurun tingkat kecemasannya setelah mengenakan selimut seberat 13 kilogram.
Sebuah studi pada 2015 lalu menemukan kaitan positif antara selimut tebal ini dengan manfaatnya mengatasi insomnia.
Sebelum Gravity diluncurkan, selimut tebal sudah banyak digunakan di beberapa rumah sakit jiwa untuk menenangkan pasien.(*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judulGravity, Selimut ‘Ajaib’ yang Bisa Redakan Stres, Kecemasan, hingga Gangguan Mental