WIKEN.ID -Siapa yang tak kenal dengan selebriti Cut Tari?
Diketahui, Cut Tari pernah eksis di panggung hiburan Tanah Air pada masanya.
Nama Cut Tari sempat menjadi buah bibir lantaran skandalnya dengan Ariel Noah.
Skandal video asusila itu muncul ketika ia sedang berada di puncak karirnya sebagai presenter.
Video tersebut memang menggegerkan publik lantaran baru pertama ada artis yang video mesumnya tersebar.
Tak cukup jera dengan itu, ternyata Cut Tari juga dituduh goda suami orang hingga dilabarak istri sah pejabat. Siapa Nih?
Rumah tangga yang dibina Cut Tari dan Yusuf Subrata memang sudah kandas di tengah jalan.
Akhirnya, keduanya memutuskan bercerai pada 2014 silam usai Cut Tari sempat terjerat skandal video asusila dengan Ariel NOAH.
Dilansir dari GridStar.ID, saat itu ada kabar istri seorang pejabat tinggi berinisial RF melabrak Cut Tari.
Hal ini diwartakan NOVA pada Senin, 27 Januari 2014 yang membuat suami Cut Keke sebagai kuasa hukum Cut Tari angkat bicara.
Kabarnya, tamu tak diundang yang menyambangi Cut Tari adalah istri dari seorang petinggi berinisial FR yang belakangan disebut-sebut memiliki affair dengan sang artis.
Kabar itu sudah dibantah Tari dan dianggap menyesatkan oleh pengacara sekaligus sahabat Tari, Malik Bawazier.
"Kabar Cut Tari dilabrak oleh seseorang di apartemen pribadinya adalah bohong dan itu bersifat menyesatkan.
Itu sama sekali mengandung ketidakbenaran dan tidak berdasar fakta," kata Malik saat dihubungi NOVA.
Kabar perselingkuhan Tari dengan salah seorang petinggi itu memang belakangan dianggap menyudutkan.
Apalagi, kala itu Tari sedang mengurus perceraiannya dengan sang suami, Jusuf Subrata di Pengadilan Agama Jakarta Timur.
"Ini fitnah dan pencemaran nama baik yang tentunya sangat merugikan.
Secara yuridis merupakan bentuk nyata atas terjadinya pembunuhan karakter terhadap Tari," kata pengacara yang juga suami dari aktris Cut Keke itu.
Menurut Malik, tak segan-segan ia membawa hal ini ke jalur hukum jika pencemaran nama baik atas Tari terus berlanjut.
"Apabila berita yang bersifat bohong, tidak berdasar fakta dan merupakan fitnah itu berlanjut.
Bukan tidak mungkin akan ditempuh upaya hukum untuk meluruskan semuanya," katanya. (*)