Bangsawan dan kelompok elit Mesir Kuno pada waktu itu juga memelihara kucing besar.
Mereka memelihara singa atau cheetah dari Sudan, sebagai hewan peliharaan rumah.
heetah lebih cocok untuk dipelihara di dalam ruangan daripada singa.
Hewan ini umumnya bersifat ramah dan tidak terlalu takut manusia.
Cheetah tidak hanya dipelihara begitu saja sebagai hewan peliharaan, bahkan jika pemiliknya meninggal dunia, hewan ini juga akan dikuburkan berdua bersama.
Hal itu dilakukan karena kemampuan lari hewan cheetah yang cepat diperkirakan akan mampu mengantarkan roh orang mati lebih cepat ke alam baka.
Orang Mesir menjinakkan dan melatih cheetah untuk berburu, serta memeliharanya sebagai hewan peliharaan yang eksotis.
Mereka lebih suka menangkap cheetah liar dewasa daripada yang anakan, karena yang dewasa sudah punya kemampuan berburu yang bisa dimanfaatkan.
Serupa dengan elang, cheetah-cheetah itu ditutup matanya di lapangan, sampai mangsanya keluar, lalu cheetah akan dilepaskan untuk mengejar mangsanya.
Cheetah lebih kecil dari kucing besar lainnya, tapi mereka merupakan hewan darat tercepat di dunia.
Orang Mesir kuno menganggap cheetah sama tingginya dengan semua kucing lainnya, dan mereka memainkan peran integral dalam kehidupan dan budaya Mesir.