"Mungkim pak hakim nya greget ini org udh cantik hidup nyaris sempurna punya suami mapan d kasih anak bgt kok malah jdinya kek bgtu. mungkin hakim nya smpek gk hbs pikir aja," ujar netter.
"Kawal pak hakim amanah," tutur netter.
Dalam persidangan tersebut, ia juga menjelaskan alasan ketergantungan pada narkoba.
"Saya cerita ke teman saya sedih dan terpuruk 'Nia malu lah untuk sedih, karena banyak yang ingin hidup seperti kamu.
Banyak yang harus disyukuri, karena saya terkenal, saya punya suami, saya punya tiga anak, saya hidup di keluarga terpandang, katanya nggak patut untuk sedih," kata Nia Ramadhani di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (16/12).
Karena tuntutan untuk menjadi sempurna, bahkan Nia Ramadhani merasa hidup sebagai dirinya adalah kutukan.
Sambil menahan tangis Nia bercerita padahal ia ingin sekali menunjukkan perasaan sedihnya ketika sang papa meninggal.
"Di saat itu saya bener-bener terpuruk karena saya merasa sebagai seorang Nia itu adalah kutukan.
Saya nggak bisa sedih, saya harus happy terus, saya nggak boleh kasih lihat kalau saya bener-bener kehilangan papa saya, belahan jiwa saya itu," terang Nia.
Hingga pada akhirnya Nia Ramadhani memilih jalan pintas untuk merasa baik-baik saja.