Follow Us

Hewan Peliharaan Wajib Divaksin, Ini Alasan dan caraUntuk Kucing

Alfa - Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:35
Tempat duduk di ambang jendela untuk para kucing.
homedit

Tempat duduk di ambang jendela untuk para kucing.

"Kalau masih usia 0 hari (divaksin), vaksin enggak akan berguna. Karena masih ada antibodi yang dihasilkan oleh ibu melalui ASI. Jadi (di usia awal kelahiran), pemberian vaksin akan sia-sia karena ‘bibit penyakit’ pada vaksin langsung dimusnahkan oleh antibodi dari ibu, tidak sempat menstimulus pembentukan antibodi si kitten (anak kucing),” kata Yeremia, Jumat (3/7/2020).

"Nah, ketika (kucing) sudah usia delapan minggu, maternal antibodi pada ASI induk sudah mulai menurun sekaligus masa lepas sapih, Inilah waktunya (untuk) divaksin," imbuh dia.

Ketika di usia dua bulan ini, kucing akan diberikan vaksin utama atau core vaccine.

Setelah vaksin pertama diberikan pada usia delapan minggu, vaksin kedua diberikan di usia 12 minggu, dan terakhir 16 minggu.

Baca Juga: Demi Membahagiakan Ketiga Anjing Peliharaannya, Amanda Manopi Sampai Rela Gelontorkan Banyak Uang Untuk Hal Ini

Sehingga ada tiga kali vaksin.

"Setelah itu berlanjut setiap satu tahun sekali," kata Yeremia yang merupakan dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Undana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekaligus praktisi hewan kesayangan dan eksotik yang dikutip dari Kompas.com.

Sementara untuk kucing yang hidup di kondisi tertentu, seperti kucing-kucing di penampungan hewan, ada perlakuan khusus.

Hewan Peliharaan harus diberikan vaksin lebih awal, demi keamanan.

"Ada guidelines internasional, (usia kucing) empat hingga enam minggu, itu sudah mesti divaksin. Kemudian setiap dua minggu divaksin hingga usia 20 minggu. Ini karena populasi hewan yang banyak rentan terjadi penularan berbagai penyakit, termasuk yang tercover oleh vaksinasi," ungkapnya.

Kenapa harus divaksin berkala? Vaksin tidak cukup dilakukan hanya sekali. Pemberian vaksin secara berkala bertujuan sebagai booster, yakni agar jumlah antibodi dapat tercapai maksimal.

"Kenapa enggak cuma sekali? Jadi istilahnya dibooster. Jadi vaksin sekali, nanti yang berikutnya perlu ditambah lagi biar lebih maksimal untuk menghasilkan antibodi dalam tubuhnya," ungkapnya.

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular