Follow Us

Mati Terpotong 18 Bagian, Kisah Politikus Cantik yang Inginkan Tongkat 'Sakti' Soekarno hingga Senyum Usai dengar Putusan

Amel - Rabu, 20 Oktober 2021 | 18:22
Mona Fandey ketika dikawal menuju ruang persidangan

Mona Fandey ketika dikawal menuju ruang persidangan

Walau kaya, bagaimana pun Mazlan masih perlu uang untuk bertahan di dunia politik.

Kado dari langit

“Kapan jimat sakti itu awak ambil?” tanya Mazlan memulai pembicaraan, sesaat sebelum ritual mandi kembang.

Usut punya usut, jimat yang dimaksud Mona adalah tongkat dan songkok bekas Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Nagita Slavina Hari Ini: Kehidupan Karir Aquarius Harus Lebih Tanggung Jawab dan Tak Melanggar Kewajiban

Untuk jimat itu, Mazlan harus membayar RM2,5 juta. Mona mengatakan butuh ongkos untuk menjemput barang kramat itu ke Indonesia.

Mona kemudian diberikan RM500. Sisanya akan dibayarkan Mazlan jika jimat sudah ia pegang. Sebagai jaminan, ia menyerahkan 10 surat kepemilikan tanah.

“Setelah ritual nanti,” jawab Mona mengingatkan kalau rencana hari itu adalah ritual mandi kembang untuk menggandakan uang, bukan untuk jimat.

Ia kemudian mengajak Mazlan masuk ke dalam sebuah ruangan sempir yang hanya muat empat orang. Itu adalah ruang untuk mandi kembang. Di sana terdapat bak dan juga saluran air.

“Duduk di mana?” tanya Mazlan mencari kursi.

“Ritual kali ini, tidak duduk, tapi berbaring di lantai dengan kepala menghadap ke atas,” kata Mona menjelaskan posisinya.

Mazlan menurut. Ia berbaring di atas selimut tebal yang sudah digelar Juraimi sebelumnya. Kepalanya diminta lebih tegak menengadah ke atas.

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular