Follow Us

Mati Terpotong 18 Bagian, Kisah Politikus Cantik yang Inginkan Tongkat 'Sakti' Soekarno hingga Senyum Usai dengar Putusan

Amel - Rabu, 20 Oktober 2021 | 18:22
Mona Fandey ketika dikawal menuju ruang persidangan

Mona Fandey ketika dikawal menuju ruang persidangan

Mona menyebut itu adalah posisi untuk menyambut uang, yang kata Mona, akan jatuh dari langit sebentar lagi.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Buru-buru Buang, Biji Semangka Terbukti Bikin Otot Lebih Besar, Mitos atau Fakta?

“Sekarang tutup matamu,” seru Mona. Mazlan mengikuti perintahnya.

Affandi lalu memicingkan matanya pada Juraimi, memberi tanda. Juraimi menangkap sinyal tatapan mata itu dengan patuh.

Ia kemudian mengambil peralatan ritual yang sudah disiapkan, sebuah kapak tajam yang baru diasah.

Kematian Mazlan

Affandi memberi aba-aba. Lalu..

Jrap! Kapak melayang satu kali ke batang leher Mazlan.

Tubuhnya menggelepar. Dua kali lagi Juraimi mengayunkan kapaknya, putuslah leher Mazlan. Darah mengucur deras merembes ke selimut tebal di bawahnya.

Malam itu Juraimi, bekerja keras memotong-motong tubuh Mazlan menjadi 18 bagian. Lalu meletakkan potongan tubuh manusia itu ke dalam ember.

“Kami akan ke Kuala Lumpur,” kata Mona setelah memberi Juraimi uang RM180.

Baca Juga: Gisel Ngaku Sejak Kecil Haus Kasih Sayang, Kehilangan Sosok Ini yang Jadi Penyebabnya: Harusnya Kita Berdamai!

Editor : Amel

Latest