Tanduk rusa akan dilepaskan selama dua sampai tiga bulan sekali atau tepat setelah musim kawin berakhir. Kemudian, mereka akan menumbuhkan tanduk baru pada musim kawin berikutnya.
Sementara itu, dikutip dari Science Daily, menurut studi oleh tim ilmuwan dari dari Queen Mary University of London, UWE Hartpury dan University College Dublin, rusa betina berperan aktif dalam memilih pasangan.
Baca Juga: Berpura-pura Mati, Anjing Cerdik Ini Selamat dari Cengkraman Singa, Begini Aksinya
Penelitian yang dilakukan pada kawanan rusa fallow di Taman Phoenix Dublin selama 10 tahun ini, memberikan bukti pertama poliandri pada rusa.
Peneliti mengatakan, mereka menemukan 5 - 20 persen dari populasi rusa fallow kawin dengan banyak jantan dalam periode 10 tahun, meskipun mayoritas rusa betina hanya kawin sekali.
"Kami percaya bahwa kehadiran betina poliandri setiap tahun dalam populasi adalah bukti yang sangat baik bahwa rusa fallow betina mengadopsi strategi kawin yang berbeda," kata Dr Elodie Briefer dari Sekolah Ilmu Biologi, Queen Mary.
Baca Juga: Ingin Menolong Anak Anjing, Wanita Ini Akhirnya Meninggal Dunia Usai Digigit
Studi tersebut telah terbit dalam Jurnal Behavioral Ecology and Sociobiology dan menjelaskan, penyebab rusa fallow betina kawin lebih dari satu kali adalah untuk memastikan bahwa mereka hamil.
Sebagai contoh, rusa betina lebih mungkin kawin lagi jika pasangan pertama mereka relatif lebih tua atau telah kawin beberapa kali sebelumnya, yang berpotensi menunjukkan penipisan sperma.
Selain itu, rusa dapat ditemukan di banyak ekosistem yang berbeda.
Pada rusa di daerah iklim sedang, mereka akan berkembang biak selama akhir musim gugur atau awal musim dingin.