Mereka berkomunikasi terus sampai tahun 2020 kemarin.
Saat itu keduanya membicarakan rencana pemerintah membeli kapal selam baru.
Keduanya mulai bertukar informasi.
Heri disebutkan oleh Edna sangat khawatir dengan rencana pembelian kapal selam bekas.
Pasalnya, menurutnya TNI AL terutama pasukan kapal selam atau korps Hiu Kencana membutuhkan kapal selam yang mumpuni.
Jelas-jelas mereka memerlukan kapal selam yang memiliki kemampuan bertempur.
Tentunya hal itu disediakan oleh kapal selam baru, bukan jenis yang bekas.
Ia juga menyinggung kapal selam buatan PT PAL yang tidak memuaskan.
Heri juga mengatakan, KRI Nanggala-402 terus-terusan menunda overhaulnya di tahun 2020.
Padahal kapal itu harus terus disiapkan mengingat jam kerjanya yang tinggi.