"Dan ketika Pilkada kan Parpol dicari siapa yang populer, karena dengan populer, elektabilitasnya gampang."
"Diminta jadi calon walikota, wakil walikota, bupati, sampai daerah antah berantah pernah."
"Ada yang nawarin menteri, presiden, calon wakil presiden," ungkap Najwa Shihab.
Namun, Najwa Shihab selalu mempertimbangkan matang-matang baik atau buruknya jika dirinya terjun di lingkungan politik.
"Ketika tawaran itu muncul dari berbagai pihak, aku selalu berpikir sih."
"Jadi berpikir soal itu sering, tapi akhirnya setiap tawaran itu datang, aku berpikir lebih banyak manfaat atau modarat nih," ungkap Najwa Shihab.
Lagi pula, bagi Najwa Shihab, pekerjaannya sekarang sebagai presenter dan pengusaha, banyak mendatangkan hal-hal baik.
"Di posisi sekarang, sampai terakhir sekarang, aku mikir lebih banyak manfaat di posisi sekarang."
"Narasi baru startup-nya, nggak mungkin ditinggalkan," ungkap Najwa Shihab.
Dirinya bisa menggerakkan dan memberi pengaruh besar pada masyarakat Indonesia tanpa harus menduduki jabatan di pemerintahan.