Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul

Amel - Sabtu, 20 Februari 2021 | 20:45
Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul
ginkgobilobahelp.info

Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul

Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul

WIKEN.ID -Penggunaan plastik sudah terbukti bisa sebabkan penyakit.

Tak sedikit orang yang memilih untuk menggantinya dengan pembungkus kertas cokelat.

Namun, siapa sangka ternyata kertas ini bisa sebabkan penyakit berbahaya.

Namun, pakar toksikologi kimia mengatakan bahwa kertas berwarna cokelat tersebut ternyata mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Banjir Hujatan Gegara Diduga Jadi Pelakor, Nissa Sabyan dan Ayus Justru Diramalkan Bakal Makin Lengket Usai Resmi Bercerai dari Istri Pertamanya: Namun Setelah itu....

DilansirGrid.IDdari Tribun Pontianak, kertas nasi mengandung bisphenol A atau BPA, yang memiliki bahaya tersendiri bagi kesehatan tubuh.

Diketahui BPA sendiri sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah atau pembungkus makanan bukan hanya dari plastik, tetapi juga kertas.

Terkait bahaya penggunaan kertas nasi ini juga sempat dipaparkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di website resminya.

Baca Juga: Bak Bangkai yang Tersimpan Rapat! Mbak You Mendadak Bongkar Taktik Syahrini Raup Kekayaan dengan Cara Tak Lazim: Ada yang Bukan Alami

Di mana Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.

Sebab menurut penelitiannya kertas nasi untuk membungkus makanan seperti untuk nasi goreng, nasi bungkus, atau martabak yang berwarna cokelat itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x