Højsted menerangkan, serial tersebut menggambarkan seorang pria yang impulsif dan tidak selalu memegang kendali.
Dillermand juga dianggap sebagai sosok yang kerap membuat kesalahan, seperti halnya anak-anak.
Namun yang terpenting, menurut Højsted, Dillermand selalu memperbaikinya.
Højsted menganggap, Dillermand bertanggung jawab atas tindakannya.
"Ketika seorang wanita di acara itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus memasukkan alat kelaminnya di celananya, misalnya, dia mendengarkan. Itu bagus. Dia bertanggung jawab," jelas Højsted.
Meskipun begitu, Højsted mengakui, serial John Dillermand tayang pada waktu yang tidak tepat.
Selain itu, acara tentang tubuh mungkin dianggap menggambarkan "perbedaan dan keragaman".
"Tapi ini bukan acara tentang seks. Anggap saja itu adalah proyek yang berasal dari ide orang dewasa," katanya.(*)