Luna pun akhirnya sadar jika hanya dirinya lah yang bisa mengambil keputusan itu.
Atas dasar itu, Luna tidak berani mengambil keputusan karena berpikir masih ada kemungkinan, padahal jika mengambil keputusan lebih cepat, semuanya tidak akan berlarut-larut.
"Gue salahnya, membiarkan diri gue terlalu ya sudahlah, it's okay, it's okay, akhirnya kelamaan, bye," kata Luna.
(*)