:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/10/19/2485520554.jpg)
Lantas, Ashanty menyebut mahalnya harga nasi goreng itu karena bahan-bahannya yang didatangkan langsung dari luar negeri.
"Cabenya dari Australia, bawangnya dari Jerman," ujar Ashanty.
Ucapan Ashanty ini menuai perhatian Anang yang ikut penasaran.
"Nasi goreng apa Rp 1 juta?" tanya Anang syok.
"Ada nasi goreng Rp 1,5 juta, Kita cobain mau gak?" tanya balik Ashanty pada sang suami dan karyawannya.
Anang langsung menyetujui namun nasi goreng mahal itu bukan untuk dimakan, tapi untuk dipajang.
"Iya boleh. Beli itu (nasi goreng), dilabelin, dilaminating terus dibawa ke Jakarta, buat kenang-kenangan," ucap Anang.
"Kita cobain seenak apa nasi goreng Rp 1,5 juta," pinta Ashanty.
Setelah itu, nasi goreng mahal Rp 1,5 juta itu pun dipesan dan dibeli oleh Ashanty untuk menu makan malam bersama keluarga.
Setelah cukup lama menunggu, menu nasi goreng mahal itu pun tersaji di atas meja.
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/01/doorprize-majalah-bobo-edisi-ter-20240301021103.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227011925.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/09/28/3320813262jpg-20220928114544.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)