Melansir Wartakotalive.com, ia pun berencana untuk menerbitkan laporan yang dia klaim memiliki bukti bahwa virus itu buatan manusia.
"Urutan genom seperti sidik jari manusia ", katanya.
"Dan berdasarkan bukti ini, Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini. Saya akan [menggunakan] bukti ini untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini berasal dari laboratorium di China, mengapa merekalah yang membuatnya,"
"Siapapun, bahkan jika Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, akan dapat membacanya, dan memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasinya sendiri," lanjut sang doktor.
"Sangat penting untuk memahaminya, kami tidak dapat mengatasinya, itu akan mengancam jiwa semua orang."
Dia mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari negaranya, informasinya dihapus dari database pemerintah.
Dr Li-Meng Yan juga percaya bahwa rekan-rekannya 'diberitahu untuk menyebarkan rumor tentang dia'.
"Mereka menghapus semua informasi saya dan juga mereka mengatakan kepada orang-orang untuk menyebarkan rumor tentang saya, bahwa saya pembohong," ungkap Li-Meng.
Ahli virus Dr Li-Meng Yan berasal dari universitas bergengsi di Hong Kong, salah satu pusat penelitian penyakit menular terkemuka di dunia dan merupakan bagian penting dari jaringan epidemiologi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Yan mengatakan dia adalah salah satu ilmuwan pertama yang mempelajari virus corona yang kemudian dikenal sebagai Covid-19, dan mengklaim pada akhir Desember 2019.