Ngakunya ke Anak Istri Kerja Lembur Siang dan Malam, Ternyata Kelakuan Pria Ini Bikin Seantero China Ketakutan, Akhirnya Divonis Hukuman Mati, Ada Apa?

Ngakunya ke Anak Istri Kerja Lembur Siang dan Malam, Ternyata Kelakuan Seorang Pria Ini Bikin Seantero China Ketakutan, Akhirnya Divonis Hukuman Mati, Ada Apa?

WIKEN.ID -Pada 2012 silam, publik Tiongkok sempat dibuat gempar dengan yang dilakukan seorang pria bernama Li Hao dari kora Luoyang, Henan.

Li Hao adalah seorang pria yang lahir tahun 1977, seorang mantan petugas pemadam kebakaran, yang bekerja di Departemen Pengawasan Teknologi Luoyang.

Dia memiliki seorang istri dan seorang putra berusia 8 bulan.

Setelah menikah Li Hao menyembunyikan istrinya dan membeli rumah di daerah Cong Barat dekat jalan Khai Hoan dan Lac Duong.

Baca Juga: Hidupnya Ambyar Pasca Bercerai dari Adjie Massaid Hingga Terjerat Kasus Narkoba, Reza Artamevia Ternyata Sering Pakai Barang Haram di Hadapan Sang Anak!

Hal itu dilakukannya demi bisa membohongi istrinya untuk melakukan kerja lembur.

Padahal sebenarnya dia melakukan sesuatu yang pada akhirnya mengejutkan satu negara.

Li Hao memiliki rumah lain dan dirancang dengan terowongan secara diam-diam.

Ruang bawah tanahnya sangat canggih, untuk masuk harus melewati lubang sedalam 3,4 m kemudian masuk bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu orang.

Baca Juga: Positif Narkoba! Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan Reza Artamevia, Diamankan di Restoran Hingga Temukan Barang Bukti Berupa Sabu

Siapapun yang masuk ke dalam terowongan itu tidak bisa berteriak, dan sangat aman.

Untuk memberikan udara ke ruang dalam, Li Hao juga merancang pipa sendiri.

Di ruang bawah tanah, Li Hao meletakkan papan kayu di setengah, setengah dengan tempat tidur, setengah lainnya dengan kompor gas dan botol termos.

Jadi dia mulai merencakan sesutu yang jahat, dia mencari mangsa setlah bolak-balik ke klub malam dan menggunakan uangnya berhasil memikat 6 gadis muda.

Eva

Diam-diam dia membangun bungker rahasia.

Baca Juga: Seolah Tak Menyesal Kembali Ditangkap Gegra Narkoba, Reza Artamevia Cuman Minta Maaf: Mohon Maaf dan Minta Doanya

Mereka disekap di ruangan itu diperkosa, dan disiksa kemudian ditahan dalam waktu lama.

Li Hao juga memberikan iming-iming bahwa mereka akan tampil di situs dewasa dan akan mendapatkan uang.

Tapi suatu ketika gadis-gadis itu menolak melayani Li Hao, jadi dia marah dan memukulinya sampai mati.

Setelah itu dia mengubur tubuhnya di bunker.

Baca Juga: Sang Ibu Ditangkap Polisi Gegara Pakai Narkoba, Putri Reza Artamevia Malah Terciduk Asyik Main Jet Ski Bareng Al Ghazali, Ucapkan Hal Ini Dalam Unggahannya!

Meyaksikan kekejaman Li Hao, korban ketakutan salah satu dari 5 gadis ini mengambil tindakan sama dan berkahir sama pula.

Namun, dari 3 korban yang tersisa seorang korban berhasil melarikan diri dan melaporkannya ke polisi.

Eva

Ini adalah jalan masuk ke bungker Li Hao.

Kemudian, dituntun ke ruang rahasia itu dan menemukan 2 kuburan korban.

Pada 30 November 2012 Li Hao ditangkap, kasusnya membuat gempar semua orang di China, dia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan, pemerkosaan, penahanan ilegal, pelacuran dan pornografi.

Baca Juga: Tak Sanggup Menduda, Pelawak Ini Putuskan Nikahi Wanita yang Lebih Muda 40 Tahun Darinya 3 Bulan Usai Sang Istri Tiada

Tiga wanita yang berpartisipasi dalam pembunuhan yang dilakukan oleh Li Hao diberi toleransi.

Eva

Penampakan bagian dalam bunker milik Li Hao.

Satu ditahan selama 3 tahun, dua lainnya dalam masa percobaan.

Hukuman mati telah disetujui oleh Pengadilan Rakyat Tiongkok setelah menerima hukuman yang dikeluarkan oleh Pengadilan Rakyat Menengah Luoyang pada bulan November 2012.

Pada 21 Januari 2014, Li Hao mengeksekusi hukuman mati. (*)

Baca Juga: Larang Keras Warganya Jatuh Miskin dan Menggelandang di Jalan, Negara Ini Wajibkan Rakyat yang Bangkrut Bertemu Raja untuk Sebidang Tanah

Artikel ini telah tayang di Intisari Online, dengan judul "Setiap Malam Jarang Pulang Ngakunya Kerja Lembur Pada Anak Istri, Tak Disangka Pria Ini Lakukan Tindakan yang Bikin Geger Seantero China, Sampai Dijatuhi Hukuman Mati"