Larang keras warganya jatuh miskin dan menggelandang di jalan, negara ini wajibkan rakyat yang bangkrut bertemu raja untuk sebidang tanah
WIKEN.ID-Setiap negara pasti menginginkan rakyatnya hidup makmur dan sejahtera.
Namun ada satu negara yang melarang penduduknya jatuh miskin dan menjadi tunawisma.
Bahkan ada peraturan yang mengharuskan warganya yang bangkrut langsung menemui raja agar diberikan kemakmuran.
Negara tersebut adalah Bhutan.
Negara Bhutan terletak di Asia Selatan dan diapit oleh dua negara besar yaitu Tiongkok dan India.
Bhutan termasuk negara kecil dan penduduknya tak lebih dari satu juta.
Namun negara ini dikenal sebagai negara yang makmur.
Mengapa bisa seperti itu?
Melansir dari artikel Bright Side, Jumat (8/5/2020) hal ini dikarenakan pemerintah Bhutan menerapkan larangan bagi penduduknya untuk jatuh miskin.
Peraturan ini memang tidak secara tertulis menyebutkan bahwa tak ada penduduknya yang boleh jatuh miskin.
Akan tetapi, pemerintah akan melakukan sesuatu untuk menghindari adanya peningkatan jumlah tunawisma di jalanan.
Semenjak peraturan ini dijalankan, penduduk Bhutan dikenal dengan kesejahteraan yang baik.
Terdapat lima prinsip hidup yang diterapkan oleh pemerintahan Bhutan untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya.
Mau tahu seperti apa peraturan tersebut?
Baca Juga: Meninggal Dunia Mendadak Usai Berolahraga, Putri Adjie Massaid Ungkap Permintaan Terakhir Ayahnya
- Tak Boleh Ada Tunawisma
Hal ini dikarenakan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan kerajaan Bhutan.
Dalam peraturanm tersebut disebutkan bahwa setiap warga yang kehilangan rumah dan harta bendanya harus menghadap kepada Raja.
Setelah mendengarkan keluh kesah rakyatnya, Raja akan memberikan mereka sebidang tanah subur untuk diolah sebaik mungkin.
Tentu saja permintaan ini juga diikuti dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat setempat untuk membuktikan warga tersebut bohong atau tidak.
- Pernah Melarang Adanya Televisi dan Internet
Namun pelarangan ini hanya berlanjut hingga tahun 1999.
Karena tak mungkin membatasi diri dengan teknologi, terlebih lagi ketika Bhutan adalah negara dengan potensi wisata tinggi, akhirnya pemerintah kembali mencabut larangan ini.
Akibat hal ini, Bhutan tercatat sebagai negara terakhir di dunia yang rakyatnya menggunakan televisi secara serempak.
- Semua Layanan Kesehatan Gratis
Layanan kesehatan gratis ini pun mencakup banyak hal termasuk pemeriksaan rutin, perawatan medis secara profesional maupun pengobatan tradisional.
Masyarakat pun diberi kebebasan untuk memutuskan jenis pengobatan yang cocok untuk mereka.
- Menjunjung Tinggi Pakaian Tradisional
Menjunjung tinggi adat budaya negara sendiri, rakyat Bhutan kerap kali terlihat menggunakan baju tradisional mereka dalam kegiatan sehari-hari.
Tak hanya soal budaya, pakaian juga rupanya menunjukkan status sosial mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Status dan tingkat sosial seseorang dapat dilihat dari warna syal yang menutupi bahu kiri mereka.
Orang-orang biasa akan mengenakan syal putih. Sedangkan orang-orang yang mulia dan para biksu mengenakan warna kuning.
- Tingkat Kepedulian Terhadap Alam Tinggi
Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Bhutan beragama Buddha dan percaya akan adanya karma.
Saking pedulinya dengan alam, Bhutan mencetak rekor dunia ketika masyarakatnya menanam 50.000 pohon hanya dalam satu jam pada tahun 2015 lalu.(*)