Piknik keluarga berujung maut, 7 wisatawan hanyut terseret ombak pantai Goa Cemara Bantul, 2 wisatawan sudah ditemukan tewas!
WIKEN.ID -Niat hati refreshing main ke pantai, tapi malah berujung duka.
Pasalnya, sebanyak 7 wisatawan, warga Tempel, Sleman, DIY terseret ombak Pantai Goa Cemara pada Kamis (6/8/2020).
Kala itu, ketujuh wisatawan itu berlibur ke Pantai Goa Cemara bersama keluarganya.
Jika ditotal, ada 18 orang dalam rangka acara keluarga liburan ke pantai tersebut.
Dari 18 orang anggota keluarga yang berlibur ke Pantai Goa Cemara, ada yang berdomisili di Kecamatan Tempel, Sleman dan Kecamatan Salam, Magelang.
Dilansir dari TribunJogja.com, ada 2 orang yang sudah berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara 5 orang yang lainnya masih dalam pencarian TIM SAR.
Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono menyatakan, kedua rombongan tersebut merupakan dua keluarga yang ingin mengisi liburan.
"Rombongan diketahui dari daerah Sleman, sebanyak 18 orang. Ketika kejadian, awalnya para korban sebanyak 5 orang bermain bola di pinggir pantai. Ternyata ombak sekitar pukul 09.30 naik, dan menyeret langsung ke pantai dan menurut petugas memang di bagian pantai korban terseret ada palung dalam Kemudian, setelah kelima korban terseret. Dua orang lagi lagi korban berinisiatif untuk menolong namun nahas terbawa arus pantai yang sangat deras juga," jelasnya
Disisi lain, Komandan Satlinmas SAR DIY Wilayah 4, Dwi Rias Pamuji, mengatakan wisatawan nahas tersebut diduga hanyut karena adanya gelombang arus bawah.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan kamera drone, serta menyisir area pantai.
"Masih terus diupayakan pencarian. Kemungkinan sampai tiga hari ke depan akan terus dilakukan pencarian," ujarnya.
Dwi menyebut, ada kemungkinan bahwa para korban terseret dan masuk ke dalam palung yang ada di bawah laut.
"Mereka masuk ke dalam palung. Memang kalau dari permukaan itu tidak terlihat. Begitu arus bawah, itu mereka langsung tergulung," pungkasnya.
Dwi Rias Pamuji memaparkan, kejadian nahas tersebut bermula ketika wisatawan yang berjumlah 13 orang bermain di sekitar pantai.
Ketika itu mereka sedang bermain bola di tepian pantai, pada pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB.
Tak berselang lama ombak besar menerjang wisatawan tersebut. Mulanya empat orang anak hanyut terbawa ombak.
"Karena melihat anaknya terseret, orangtua korban terjun untuk mencoba menyelamatkan. Bersama satu kerabatnya lagi. Mereka justru ikut terseret," katanya kepada Tribunjogja.com.
Anggota SAR dengan dibantu warga sekitar hanya mampu menyelamatkan dua korban saja.
Kondisi korban yang berhasil ditemukan sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Keduanya kemudian dibawa ke Puskesmas untuk penanganan lanjutan.
"Sesampainya di puskesmas, korban dinyatakan meninggal," imbuhnya.
Sudah diingatkan penjaga pantai
Mukijan, seorang penjaga di Pantai Goa Cemara menuturkan dirinya sempat mengingatkan para wisatawan untuk tidak bermain terlalu ke tengah laut.
"Pagi-pagi saya sudah standby di sini. Saya lihat kok ombaknya besar. Saya ingatkan keluarga itu. Pak, tolong jangan main di tepian pantai, ombaknya besar," katanya.
Karena merasa sudah diberi peringatan, mbah Jolodong pun pergi karena ada urusan.
"Saya harus takziah ke warga Sadeng. Ya saya tinggal memang," imbuh dia.
Sekitar satu jam kemudian, mbah Jolodong mendengar kabar dari rekan petugas lain.
"Ada wisatawan terseret ombak," kata dia menirukan suara via telepon.
"Saya baru sampai di tempat takziah. Langsung dikabari itu. Terus saya tanya, apa itu orang yang bermain bola pagi tadi? Kawan saya jawab, memang mereka orangnya," ungkap dia.
Sampai saat ini, mbah Jolodong masih sulit percaya jika keluarga yang ia peringatkan akhirnya hanyut terseret ombak. (*)