WIKEN.ID -Siapa yang tak ingin merasakan indahnya jatuh cinta?
Hampir semua orang setuju jika jatuh cinta membawa kebahagiaan tersendiri.
Namun beda cerita bagi remaja satu ini, ia justru bisa bisa meregang nyawa karena jatuh cinta.
Menderita penyakit langka, remaja 17 tahun asal Inggris ini terancam meninggal dunia mendadak gara-gara jantungnya terlalu kencang berdetak.
Sedikit terlalu panik atau deg-degan akan membuat remaja bernama Liam Pearson ini menemui ajalnya.
Bahkan untuk tetap hidup, Liam Pearson dilarang untuk merasakan jatuh cinta pada lawan jenisnya.
Bukan tanpa sebab, saat merasa jatuh cinta kemungkinan jantung Liam Pearson akan berdetak dengan sangat kencang.
Dan pastinya kondisi tersebut saat membahayakan keselamatan Liam Pearson.
Mengutip Daily Mail, penyakit jantung langka yang dinamai Catecholaminergic Polymorphic Ventricular Tachycardia (CVPT).
Sederhananya, remaja pengidap CVPT ini memiliki kelainan jantung serius yang membuat hari-harinya seperti hari terakhir dalam hidupnya.
Penyakit CVPT ini juga disebut dengan nama 'sindrom mati mendadak'.
Setiap jantungnya berdetak kencang, tepatnya lebih dari 80 detakan per menit, maka Liam Pearson akan mengalami serangan jantung mendadak, yang dapat berujung kematian.
Karena penyakit ini, Liam Pearson tak mampu beraktivitas layaknya manusia normal.
Sejak lahir hingga berumur 17 tahun, Liam Pearson telah mengalami 3 serangan jantung, bahkan koma.
"Jika aku terlalu senang, seperti mendapat adrenalin yang terlalu kencang, maka aku bisa meninggal dunia," ucap Liam Pearson, yang dikutip dari Daily Mail via GridStar.ID.
"Jika seseorang mengagetkanku dari belakang, aku bisa benar-benar pingsan," tambahnya.
Liam mengaku, dirinya tak bisa mengikuti pelajaran olahraga di sekolah.
Ia juga tak bisa bermain di luar dengan teman-temannya di setiap waktu senggangnya.
"Sebagai anak-anak, aku tak bisa keluar main dengan teman-temanku.
Aku lebih sering berdiam diri di dalam rumah.
Aku kehilangan masa kanak-kanakku," sesalnya.
Liam pertama kali terkena serangan jantung saat ia masih berumur 4 tahun, ketika ia terlalu bahagia saat diajak ibunya berbelanja sepatu.
4 tahun kemudian, Liam terkena serangan jantung lagi cuma karena mengambil pakaian yang terbang terbawa angin.
Sejak saat itu, Liam terpaksa berlatih untuk selalu tetap tenang, sepanjang waktu.
Bahkan, ia sangat tidak dianjurkan untuk jatuh cinta, karena itu bisa membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.
Liam mengaku sangat khawatir saat hendak mengajak kencan seorang wanita.
"Aku akan melakukan apapun demi tetap tenang.
Aku telah belajar untuk melanjutkan hidup dengan santai dan tenang," ucapnya.
Liam juga mengungkapkan caranya bisa bertahan hidup hingga memasuki usia 17 tahun.
"Apapun yang aku lakukan, aku harus selalu mengambil nafas yang dalam.
Jika jantungku tiba-tiba berdebar dengan kencang, aku harus menghentikan semua kegiatanku," ungkap Liam.
Selain itu, sebuah alat kejut jantung mini juga terpasang di jantung Liam, untuk mencegah serangan jantung yang bisa datang kapan saja.
Menderita sindrom 'mati mendadak' hingga berusia 17 tahun, Liam Pearson merasa dirinya seperti hidup dalam penjara.
"Yang aku inginkan hanyalah kebebasan. Aku merasa terkekang setiap waktu.
Aku bahkan tak bisa keluar rumah sendiri tanpa HP atau pengawasan," pungkasnya. (*)