Dilaporkan Antara, Desmon, 67 tahun, pengucilan itu ia alami saat menjalani isolasi mandiri di rumah ketika menderita Covid-19.
Desmon mengungkapkan hal yang paling menyakitkan adalah cara atau tindakan masyarakat pada dirinya.
"Biasanya orang itu dekat dengan saya, sekarang malah membuang muka. Hal ini lebih menyakitkan saya dari pada rasa sakit COVID-19 itu sendiri," kata Desmon seperti dilansir Antara.
Padahal, kata dia, seperti yang sering disampaikan oleh pemerintah bahwa sakit karena virus corona bukan aib.
Ia berharap, kepada pasien lain masyarakat tidak perlu melakukan hal-hal yang membuat pasien bertambah sakit."Kami yang terdampak ini seharusnya mendapatkan dukungan moral dari masyarakat, bukan dikucilkan," ujarnya.
Sehingga pasien positif lebih cepat sembuh dari penyakitnya.
Terkait apa yang dikonsumsi oleh dirinya ketika saat, kata dia, pola makannya terus di atur oleh pihak keluarganya yang juga dari tenaga kesehatan.
Setiap hari, dirinya juga terus mengkonsumsi vitamin-vitamin.
"Selain keluarga, [kondisi] saya juga terus dipantau oleh petugas kesehatan Puskesmas, pagi, siang, malam,"
"Saya terus dihubungi oleh petugas kesehatan, menanyakan perkembangan dan lainnya," sebutnya.