WIKEN.ID - Agen intelijen ialah seseorang yang bekerja untuk mengumpulkan rahasia-rahasia sebagaimana dijelaskan di atas.
Istilah pejabat intelijen juga digunakan untuk merujuk kepada anggota angkatan bersenjata, polisi, atau agen intelijen swasta.
Mereka bekerja khusus mengumpulkan, memadukan, dan menganalisis informasi dan data intelijen dengan tujuan untuk menyediakan pertimbangan bagi pemerintahan mereka atau organisasi lainnya.
Secara umum, para pejabat intelijen dapat bepergian ke negara-negara lain untuk merekrut dan "menjalankan" agen intelijen, yang akan memata-matai pemerintahan mereka sendiri.
Risiko spionase sangat bervariasi.
Seorang pejabat dapat dituduh melanggar hukum negara yang dimata-matai dan dapat dideportasi atau bahkan dipenjarakan.
Seorang agen yang memata-matai negaranya sendiri dapat dipenjarakan karena spionase atau bahkan dihukum atas dasar pengkhianatan.
Nah, saat tertangkap, melarikan diri dari penjara mungkin adalah sesuatu yang luar biasa, namun konsekuensinya adalah menjadi buronan.
Burnonan Selama 54 Tahun
Tak jarang pula mereka yang berhasil melarikan diri akan segera ditangkap kembali.
Namun, ada sebuah kisah aneh di mana ada seorang buronan yang bahkan tidak pernah tertangkap selama 54 tahun.
Dia adalah Brit George Blake, yang kini berusia 97 tahun yang berhasil melarikan diri dari penjara Wormwood Scrubs di London pada tahun 1966.
Diketahui, Blake bukanlah tahanan sembarangan karena dia adalah agen ganda yang berperan memata-mata Inggris pada Perang Dunia II.
Melarikan Diri ke Rusia
Melansir Grid.id melalui laman Daily Star pada Senin (4/5/20), pasca meloloskan diri dari penjara tahun 1966 keberadaanya dibocorkan pada tahun 2020 akibat wabah virus corona.
Menurut keterangan, setelah berhasil melarikan diri dari penjara Blake pergi dan berlindung ke Rusia.
Sebagai seorang pengkhianat asal Inggris, Blake dilindungi oleh Rusia, keberadaanya terungkap setelah Blake menerima pemantauan kesehatan dan bantuan di tengah pandemi Covid-19.
Diketahui Blake, tinggal dalam kesendirian sedang mendengarkan musik klasik favoritnya bersama istrinya Ida di kampung Moskow.
Agen Ganda
Blake adalah buronan terpanjang dalam sejarah Inggris, setelah dia berhasil melarikan diri dari Wormwood Scrubs.
Sebelumnya, dia dilaporkan akan menjalani hukuman panjang selama 42 tahun, jika tidak melarikan diri.
Dia dihukum karena menjadi penghianat, dan menyerahkan banyak rahasia dari MI6 ke mata-mata Soviet selama perang dingin.
Hal itu menyebabkan banyak informan dari Barat ditembak.
Mendapat Bantuan dari Agen Mata-mata SVR
Agen mata-mata SVR mengatakan, mereka memberikan bantuan rutin, kepada Blake selama krisis virus corona mengancam dunia.
"Dia merasa sehat, dan tidak memiliki keluhan tentang kesehatannya," kata juru bicara SVR Sergei Ivanov.
"Mengikuti jadwalnya George Blake banyak berjalan dan mendapatkan udara segar, mendengarkan musik klasik favoritnya secara teratur, berkomunikasi dengan kerabat, dan teman-temannya, berkonsultasi ke dokter," jelasnya.
Dia juga menambahkan, "Kebutuhan untuk perawatan medis tambahan juga diperlukan untuk saat ini."
"Putranya di Rusia, Mikhail, mengurus persediaan makanan. Produk kebersihan, obat-obatan, dan semua yang diperlukan," tambahnya.
Pada gilirannya SVR juga memberikan bantuan kepada Blake, dan menyediakan pemantauan kesehatan padanya.
Pada saat itu terungkap dia masih menjadi mata-mata Inggris dengan menyelami BBC, untuk mengejar ketertinggalan berita.
Blake melarikan diri ketika menjalani lima tahun hukuman, dia memanjat dinding di Wormwood Scrubs dan melarikan diri ke Moskow melalui Berlin Timur.
Setelah berhasil melarikan diri, dia menghindari pencarian besar-besaran oleh polisi Inggris.(*)