"Kami jual satu ekor babi dan belikan dia tiket pulang dari Samarinda ke Maumere. Sampai di sini, dia diusir warga kampung. Kami kecewa juga. Kami harap ada upaya dari pemerintah untuk menangani soal ini," ujar Lambertus.
Namun nasib nahas menimpa Yohanes.
Saat baru tiba di rumah, warga sekitar berbondong-bondong datang dan mengusir Yohanes dari rumah orangtuanya.
Mereka kemudian membawa Yohanes ke posko penanganan Covid-19 Desa Watumilok.
Di posko desa tersebut telah ada anggota kepolisian dari Polsek Kewapante.
Mereka mendesak agar Yohanes dikarantina di tempat lain yang cukup jauh dari kampung kampung.
"Kalau karantina mandiri di rumah, kami sudah siap rumah. Sebagai orangtua, kami juga takut, apalagi anak kami bukan apa datang dari daerah wabah. Kami juga takut tinggal bergabung, jadi lepas di satu rumah kecil sendiri," ungkap Lambertus.
Kemudian, kasus tersebut kemudian dimediasi pihak kecamatan.
Camat Kangae, Aqualinus mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri dan mengusir tetangganya.