WIKEN.ID - Sebuah video viral yang memperlihatkan ratusan pengemudi ojek online (Ojol) marah dan menghentikan sebuah truk berwana kuning membawa paket sembako.
Video ini salah satunya diunggah Retno Tabitha ke sosial media Facebook, Minggu (12/4/2020).
Video ini lemudian dibagikan ulang oleh pemilik akun Ayah Ayahrama ke grup FB KUMI INDONESIA.
Pada video itu, terlihat ratusan driver ojol menghadang truk sembako di tengah jalan.
Baca Juga: Terciduk Maling Kotak Amal Masjid, Pelaku Ngaku ODP Covid-19, Tak Satupun Warga yang Berani Mendekat
Dari video, perekam mengatakan kalau peristiwa ini terjadi di dekat Galaxy Mall, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Perekam juga menjelaskan kalau aksi ini berawal dari pembagian sembako yang tidak tertib dan dibubarkan Polisi.
Kejadian ini akhirnya terungkap dan berlangsung di jalan Ir Dr H Soekarno, atau sekitar Galaxy Mall, Jumat (10/4/2020).
Dalam video itu, perekam mengatakan jika ratusan driver ojol berinisiatif secara solidaritas mendatangi truk yang semula membagikan paket sembako dibubarkan polisi.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Mulyorejo, Kompol Eni Priatin membenarkan jika pihaknya terpaksa membubarkan aksi tersebut lantaran kondisi yang tidak memungkinkan ditengah wabah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Eni menyampaikan, jika apa yang dilakukan kepolisian sudah tepat dan cepat mengingat tidak ada izin yang boleh dikeluarkan dan membiarkan perkumpulan orang banyak di sebuah tempat.
"Komunitas tersebut membagikan 1000 paket sembako kepada driver ojek online. Dengan paket sebanyak itu, tidak ada pemberitahuan kepada kami termasuk izin. Kemudian datanglah 150 ojek online dan bertambah sangat banyak dalam waktu cepat. Akhirnya terpaksa kami bubarkan sesuai dengan maklumat Kapolri. Dan komunitas tersebut juga menyadari,"kata Kapolsek Mulyorejo, Kompol Eni Priatin yang dikutip dari Surya.co.id.
Kapolsek Mulyorejo, Kompol Eni Priatin menambahkan, komunitas tersebut diarahkan untuk membagikan paket sembako itu secara door to door.
"Kami arahkan untuk door to door jadi tidak menimbulkan gejolak massa seperti kemarin. Kami juga berikan informasi terkait bahaya pandemi ini sehingga memang harus terpaksa kami bubarkan," uajrnya.
Sementara itu hingga Senin (13/4/2020) siang, menurut kabar terbaru dari pihak Pemprov Jatim, terdapat 81 pasien berstatus PDP meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien ODP, PDP, dan positif Covid-19 mengalami lonjakan cukup signifikan.
Hingga Senin siang, tercatat jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 386 pasien.
Angka tersebut mengalami penambahan sebanyak 119 pasien dari data sebelumnya.
Sementara itu, data ODP dan PDP masing-masing mencapai 14.092 kasus dan 1.383 kasus.
Kendati mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 cukup tajam, namun tingkat kesembuhan di Jawa Tmur tertinggi secara nasional.
Hingga kini dari, catatan 385 pasien yang dinyatakan positif Covid-19, 69 di antaranya dipastikan sembuh.
Wilayah terdampak virus Corona terparah adalah Surabaya Selatan dan Surabaya Timur yang masing masing memiliki 58 kasus konfirmasi Covid-19.
Sedangkan, Surabaya Pusat masih menjadi wilayah yang paling sedikit jumlah pasien terinfeksi Covid-19, yakni sebanyak 14 orang. (*)