Follow Us

Usai Ancam Perawat Klinik Kesehatan BPJS Gara-gara Masker, Inilah Nasib Pelaku yang Kesehariannya Menjaga Komplek Sekolah Dasar

Alfa - Senin, 13 April 2020 | 18:20
Ilustrasi
Pixbay

Ilustrasi

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Asep Mauludin mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya oleh tim Resmob Polrestabes Semarang bekerja sama dengan Polsek Semarang Timur, Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 20.15 WIB.

Baca Juga: Nasib Polisi Perwira Menengah yang Nekad Adakan Resepsi Mewah di Hotel Berbintang di Jakarta di Tengah Pandemi Virus Corona, Melanggar Maklumat Kapolri

Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur pelaku pemukulan seorang perawat saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020)
(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur pelaku pemukulan seorang perawat saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020)

"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," katanya kepada Tribun Jateng.

Dalam melakukan aksinya, lanjut Asep, tersangka dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan.

"Tersangka sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di SD Islam Sultan Agung 4 Kota Semarang," ungkapnya.

Ditambahkan Asep, akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 1 dan Pasal 335 KUH Pidana dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.

Baca Juga: Jadi Ayah Termuda di Dunia di Usia 13 Tahun, Nasib Bocah Ini Justru Ditipu Habis-habisan Usai Kisahnya Heboh

Setelah ditangkap, B mengaku menyesal melakukan tindakan pemukulan terhadap perawat tersebut.

Kepada polisi, ia menjelaskan melakukan aksi penganiayaan tersebut lantaran disuruh memakai masker.

Padahal, saat itu ia memohon agar anaknya yang sakit diperiksa terlebih dahulu.

"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk, tapi disuruh pakai masker," ujarnya.

Editor : Wiken

Latest