“Usia sebelia itu telah terjadi hubungan terlarang yang tidak semestinya, dan itu benar-benar telah menghancurkan hidup saya.
Masih asyik bermain game pada detik pertama, lalu pada detik berikutnya tiba-tiba sudah menjadi seorang ayah.
Ini adalah kesalahan terbesar yang pernah saya lakukan dalam seumur hidup saya, bahkan sebelum mendapatkan ijazah SMP saya sudah meninggalkan sekolah, dan selama itu saya juga tidak punya pekerjaan.
Tidak peduli dimanapun, selalu ada yang mengenal saya, meskipun akhirnya terbukti bayi itu bukan anakku, tapi, label sebagai ayah termuda ini tidak bisa lagi saya singkirkan.
Ketika memiliki anak saat itu, mungkin merasa sangat bahagia, tapi ketika Anda berusia 18 tahun, maka suasana hati itu benar-benar jauh berbeda,” ungkapnya.(*)