"Pas di pemakaman, saya pikir ada petugas medis yang pakai baju APD, ternyata tidak. Hanya ada tukang gali kubur sekitar 7 orang kalau tidak salah.
Mereka (tukang gali kubur) hanya pakai baju seadanya dengan masker wajah dan sarung tangan, itu saja. Makanya saya takut mudah-mudahan mereka tidak terpapar," jelas Eva Rahmi.
Hal yang membuat Eva Rahmi semakin sedih adalah fakta bahwa ia tidak bisa melihat wajah kedua orang tuanya untuk yang terakhir kalinya.
Jangankan melihat wajah kedua orang tuanya, lokasi makam sang ayah yang juga meninggal akibat virus Corona, Eva Rahmi tak diberitahu.
Melansir tayangan Mata Najwa, Eva Rahmi mengaku sama sekali tidak tahu apakah ayahnya dimakamkan dengan prosedur pemakaman yang sama dengan sang ibu atau tidak.
Pasalnya, sang ayah dimakamkan beberapa jam lebih lambat dari waktu kematiannya.
Padahal menurut prosedur yang dikeluarkan oleh pemerintah, pemakaman jenazah positif terinfeksi Covid-19 hanya diberi waktu 4 jam dari waktu kematian.
"Enggak, sama sekali enggak tahu. Kalau untuk Papa itu meninggal setengah empat tapi dikuburnya jam 7 (keesokan) pagi. Jadi sebenarnya itu sangat beresiko sekali," ungak Eva Rahmi.