Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kabar Baik, Pemenang Nobel Biofisika Prediksi Akan Ada Peredaan Wabah Corona dalam Waktu Tak Terlalu Lama, Ini Penjelasannya

Dewa - Jumat, 27 Maret 2020 | 14:30
Ilustrasi virus corona
sciencefocus.com

Ilustrasi virus corona

WIKEN.ID - Virus corona telah menjadi pandemi, ada sebuah pesan dari pemenang Nobel Stanford Biofisika.

Ia berpesan 'Jangan panik bila mendengar ada kenaikan jumlah pasien Corona yang berlangsung begitu cepat'.

Pandangan dan prediksi Michael Levitt ini dilansir dari laman latimes.com.

Dalam sebuah epidemi kenaikan jumlah adalah hal normal, namun perlahan-lahan jumlahnya akan menurun tajam.

Baca Juga:Viral Bapak dan Anak ODP Corona di Bali Kabur, Nana Mirdad Bongkar Kisah Miris Saat Karantina: Dikurung di Tempat Tidak Layak Hingga Diberi Nasi Bungkus

Ini adalah pesan yang disampaikan Michael Levitt, ahli biofisika dan pemenang Nobel asal Stanford, yang memprediksi akan ada peredaan wabah Corona dalam waktu tak terlalu lama (LA TIMES, 23/3/2020).

Levitt sebelumnya secara akurat memprediksi penurunan wabah Corona di China.

Ia tidak percaya wabah Corona di dunia akan berlangsung berbulan-bulan dan memakan korban jutaan orang.

"Yang kita harus lakukan adalah jangan panik! Secara umum kita akan baik-baik saja" tegasnya.

Baca Juga:Siapkan Hotel Jadi Tempat Menginap Petugas Medis, Surat Anies Baswedan yang Ada di Tiap Kamar Buat Warganet Menangis: Terima Kasih Para Pejuang Kemanusiaan

Bagi Levitt, menerapkan social distancing yang masuk di akal (reasonable social distancing), sudah cukup untuk mencegah berjatuhannya korban secara cepat.

Dari pengamatannya, terdapat pola serupa di dunia.

Pada awalnya akan ada 'ledakan', peningkatan secara cepat jumlah orang yang teridentifikasi terkena Corona.

Seiring dengan itu, jumlah orang yang meninggal pun akan bertambah dengan cepat.

Baca Juga: 5 Drama Korea Baru di Netflix yang Bisa Nemenin Kamu Seharian di Rumah

Jumlah korban ini di hari-hari berikutnya akan terus bertambah, namun dengan laju yang lebih rendah.

Bila laju penambahan jumlah secara konsisten menurun di banding hari-hari sebelumnya, itu adalah tanda-tanda bahwa wabah akan mereda.

Levitt sebelumnya secara tepat memprediksi meredanya wabah Corona di Cina.

Setelah mempelajari statistik korban, pada 1 Februari, Levitt mengeluarkan prediksi yang dikutip banyak media China, bahwa kasus Covid-19 di negara itu akan mencapai 80.000 korban dengan 3.250 meninggal.

Baca Juga: Viral Keluarga Nekat Bawa Pulang Jenazah PDP Corona Hingga Buka Plastik Pembungkus, Ini Kata Ahli: Kami Bisa Pahami Sebagai Bentuk Kasih Sayang, Namun...

Ramalannya mendekati akurat.

Pada 16 Maret, jumlah penderita Corona mencapai 80.259 kasus dengan 3.245 meninggal.

Penambahan pasien setiap hari saat ini sudah sangat sedikit.

Dapat dikatakan, epidemi di China sudah berakhir.

Baca Juga: Tak Memandang Tua dan Muda, Warga di Purbayan Sukoharjo Bahu Membahu Perangi Corona, Semprot Disinfektan Secara Mandiri

Levitt yang memenangkan Nobel pada 2013, memprediksi negara-negara lain pun akan mengikuti pola serupa, bahkan tanpa harus menjalankan sistem lockdown ketat seperti yang dilakukan China.

Ia kini menganalisis data dari 78 negara yang melaporkan adanya penambahan 50 kasus baru setiap harinya.

Dia melihat adanya 'tanda-tanda pemulihan' di banyak negara itu.

Yang menjadi fokus perhatiannya bukanlah total jumlah kasus, namun jumlah kasus baru yang teridentifikasi setiap hari.

Baca Juga: Garda Terdepan Lawan Covid-19, Tenaga Medis Malah Dapat Perlakuan Diskriminatif dari Warga, Diusir dari Kosan Hingga Menginap di Rumah Sakit

“Jumlahnya tentu saja masih mengkhawatirkan, tetapi tanda-tandanya jelas bahwa ada pelambatan kenaikan."

Dia bahkan melihat itu terjadi di Iran.

Meski penambahan kasus di Iran setiap hari masih konstan (di atas 1.000), namun Levitt percaya Iran sudah melewati puncak krisis.

"Iran sudah melewati titik tengah perjalanan."

Baca Juga: Dikenal Selebriti Bergelimang Harta, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Lakukan Hal Ini untuk Lawan Covid-19

Levitt juga menunjukkan apa yang terjadi di kapal Diamond Princess sebagai kasus penting.

Diamond Princess adalah kapal di mana para penumpang berinteraksi secara intensif selama berhari-hari.

Di kapal itu ada 3.711 penumpang, 712 terinfeksi dan 8 meninggal.

Artinya, dalam kapal sepadat itu, yang terkena mencapai 19,2%. Tapi yang meninggal 1,12% dari yang positif covid-19.

Baca Juga: Angka Kematian karena Corona Melonjak Drastis, Arena Skating di Madrid Beralih Fungsi Jadi Kamar Mayat Darurat

Levitt menyatakan, masyarakat tidak boleh menganggap remeh Corona, dan sebaliknya juga jangan terlalu panik.

Dalam hal ini ia mengeritik media yang menciptakan kepanikan dengan menonjolkan data-data penambahan jumlah korban dan kisah orang terkenal yang terkena.

Levitt bahkan mengritik langkah-langkah lockdown atau menutup roda ekonomi yang pada gilirannya akan melahirkan kekalutan kesehatan tersendiri, akibat tingginya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.

Ia memperingatkan penelitian-penelitian yang menunjukkan peningkatan jumlah orang bunuh diri tatkala spiral ekonomi menurun.

Baca Juga: Belum Bisa Pulang Ke Indonesia Karena Terkena Lockdown, Artis Sekaligus Model Ini Ceritakan Kondisi Italia Karena Infeksi Virus Corona

"Virus ini hanya akan tumbuh secara eksponensial bila tidak ada kontrol terhadapnya, dan kondisi sesungguhnya jauh dari tahap kehancuran seperti yang mungkin dibayangkan," kata Levitt.

Levitt juga merisaukan bahwa kepanikan akibat informasi tentang dampak covid-19 yang berlebihan akan mengakibatkan banyak orang takut dan justru tidak mau menyatakan dirinya terkena.

"Mereka yang secara berani menyatakan dirinya terkena virus harus diperlakukan sebagai pahlawan," ujar Levitt.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Prediksi Pemenang Nobel Biofisika: Tidak Terlalu Lama Lagi Wabah Corona Akan Reda"

Baca Juga: Kisah Pilu, Bocah yang Kedua Orangtuanya Positif Covid-19, Kini Dirawat Ridwan Kamil

Source : latimes.com kompas.tv

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x