Follow Us

Ramai Mengenai Hantavirus, Ternyata Virus Ini Sudah Ada Sejak Tahun 1951 dan Sudah Ditemukan Vaksinnya

Dewa - Rabu, 25 Maret 2020 | 16:00
ilustrasi hantavirus
daily express

ilustrasi hantavirus

Virus ini memiliki single stranded RNA, yang mempunyai tiga segmen berbentuk sferikal dengan diameter 80-120 nm dan panjang mencapai 170 nm.

Hantavirus beramplop sehingga tidak tahan terhadap pelarut lemak, seperti deterjen, perlarut organik dan hipoklorit, dapat juga diinaktifasi dengan pemanasan dan sinar ultra violet.

Penularan Hantavirus ke manusia dapat terjadi baik melalui kontak dengan hewan reservoir rodensia yang terinfeksi atau kontak dengan ekskresinya seperti saliva, urin atau feses.

Baca Juga: Driver Ojek Online Sambut Baik Rencana Pemerintah yang Ingin Memberikan Kelonggaran Pembayaran Cicilan Kredit Kendaraan

Penularan pada manusia juga dapat terjadi melalui aerosol dari debu atau benda-benda yang telah terkontaminasi oleh urin dan feses rodensia yang mengandung Hantavirus.

Penularan dari manusia ke manusia juga belum pernah dilaporkan.

Periode viremia Hantavirus pada manusia sangat singkat sehingga sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam darah.

Infeksi Hanta menyebabkan Haemorrhagic Fever and Renal Syndrome (HFRS) dan Haemorrhagic Pulmonary Syndrome (HPS) pada manusia.

Baca Juga: Melahirkan saat Wabah Corona, Adik Artis Cantik Ini Terpaksa Lahirkan Tanpa Sang Suami, Elang Tjokro: Untung Dokter Ngasih Izin untuk Video Call!

Masa inkubasi penyakit Hanta berkisar antara 2-8 minggu.

Penyebaran infeksi Hantavirus dengan gejala klinis pada manusia ini ditemukan banyak di China dan Korea.

China merupakan negara terendemis untuk penyakit Hanta, hal ini terlihat dari laporan yang menyatakan bahwa 70-90 persen kasus infeksi Hanta di dunia terjadi di China, sementara urutan kedua terdapat di Korea hingga tahun 1996.

Source : Kompas.com

Editor : Alfa

Latest