Kapolsek Wagir AKP Sri Widya Ningsih mengatakan, dari pemeriksaan yang dilakukan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.
Meski demikian, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan motif bunuh diri yang dilakukan.
"Memang saat itu ada buih di mulut YI. Tapi kondisi di dalam rumah sudah bersih. Kami cari ke tempat sampah gak temukan benda mencurigakan," katanya menerangkan.
Dalam surat tersebut, korban meminta anaknya untuk tidak melakukan proses otopsi.
Sebab, korban sudah merasa ikhlas dengan kematiannya.
"Ojo oleh diotopsi bapak ibu iklas anak2 ku seng pinter, Feri, Yoga, Vega Kabeh Sak Darah Daging seng rukun. Nek golek salah siji digoleki ojo tukaran," tulisnya dalam surat itu.
Maksud kalimat tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
"Tibak boleh diotopsi, bapak ibu ikhlas. Anak-anakku yang pintar, Feri, Yoga, Vega dan semua darah dagingku yang rukun".
Dalam surat berikutnya, korban juga meminta anaknya yang tertua bernama Yoga, untuk menjaga adik-adiknya.