Akhirnya bersarang di plak Peyeri, yaitu di dinding usus halus, hati, limpa, dan sistem retikuloendotelial lainnya.
Adapun gejalanya: timbul demam yang semakin hari semakin meningkat, rasa tak enak badan, perut terasa tak enak, mual, nyeri bila ditekan, kadang disertai sembelit atau malah diare.
Sering kali pada lidah juga tampak kotor berwarna kecokelatan-cokelatan.Agar tidak menimbulkan gangguan pada kehamilan dan janin, ibu yang mengalami gejala-gejala di atas sebaiknya langsung mendapatkan penanganan dokter, bahkan sebagian harus dirawat di rumah sakit.
Sebagai pencegahan, Mama sebaiknya mengupayakan kebersihan makanan dan minuman sebelum dikonsumsi agar tak ada kuman yang masuk.
Pemberian vaksinasi tifoid bisa saja dilakukan, dan yang terbaik dilakukan sebelum kehamilan terjadi.
Risiko yang perlu diwaspadai: Bila tidak ditangani, demam tifoid cukup berbahaya karena komplikasinya yang tak ringan bila penanganan tidak baik.
Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain perdarahan dan kebocoran usus, penyebaran infeksi hingga ke paru-paru, ginjal, tulang, hati, bahkan bisa juga menyerang otak dan menyebabkan ensefalitis (radang otak).
Bagi ibu hamil, pada infeksi berat di awal kehamilan diperkirakan 60-80% akan mengalami keguguran spontan.
Bagi si ibu sendiri, risiko kematian pun cukup besar, bisa mencapai 15%