Dikutip dari Kompas.com, kakak korban, Hasriani mengatakan, seharusnya ada upaya polisi mengevakuasi Yunus dari lokasi kejadian sebelum massa datang.
Hasriani juga menilai polisi di Nabire tidak profesional menangani kasus konflik yang menyebabkan adiknya jadi korban penghakiman massa di depan polisi.
Hasriani menegaskan jika ada polisi harusnya adiknya diamankan tetapi malah dibiarkan.
Ia mendesak Kapolri dan Kapolda Papua agar mengusut anggotanya yang terlibat di lokasi.
Baca Juga: Setelah Sukses Setubuhi 6 ABG, Playboy Asal Sleman Ditangkap Polisi
Istri Yus Yunus, Lala juga meyakini suaminya tidak bersalah dan seharusnya bisa diselamatkan oleh polisi.
Menanggapi kasus ini, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.
Karena mereka menduga, Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas.
Padahal, fakta tidak seperti itu dan sebenarnya korban salah sasaran.
“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan supir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal, namun ternyata bukan dia sebenarnya. Artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda yang dikutip dari Tribunnews.