WIKEN.ID - Masih ingat dengan berita viral 3 pengemudi ojek yang memeras penumpangnya?
Ada 3 pengemudi ojek pangkalan yang diduga melakukan pemerasan kepada penumpang bis yang baru sampai di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Ketiga penumpang ini memiki tujuan ke wilayah Tanjung Duren Jakarta Barat.
Masalah ini kemudian muncul saat ketiga penumpang ini sampai di tempat tujuan.
Ketiga pengemudi ojek pangkalan langsung meminta biaya ojek sebesar Rp 750 ribu untuk tiga motor yang telah dipakai untuk mengantar.
Dan di sinilah terjadi ketegangan antara pengemudi ojek pangkalan dengan teman ketiga penumpang ini.
Ketiga penumpangnya percaya begitu saja dengan para ojek pangkalan lantaran saat menegoisasi tarif, para ojek pangkalan menyebut angka 25 yang diasumsikan Rp 25.000.
Namun ternyata saat tiba di tujuan, par opang itu meminta Rp 750.000 dengan pengertian bahwa 25 yang mereka maksud itu adalah Rp 250.000.
Ketegangan ini pun direkam dalam video dan beredar viral.
Baca Juga: Hati-Hati! Warung Palsu di Jogja dan Surabaya Ini Bikin Rugi Driver Ojek Online
Usai videonya viral, tak diduga nasib ojek pangkalan ini begitu berbanding terbalik saat memeras.
Polisi langsung mencari para pelaku hingga akhirnya menangkap ketiga tukang ojek tersebut.
Ketiganya adalah S (44), AL (48), dan M (46) ditangkap di Terminal Kalideres ketika menunggu penumpang pada Jumat (21/2/2020
Ketiga pelaku langsung diamankan petugas gabungan dari Polsek Tanjung Duren dan Polsek Kalideres.
Setelah diamankan, ketiga opang tersebut dibawa ke Pospol Terminal Kalideres sebelum dibawa ke Mapolsek Tanjung Duren.
"Berbekal video yang viral itu, pelaku kami amankan tanpa perlawanan di kediamannya masing-masing," kata Mubarak yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Selain mengamankan tiga opang yang viral, polisi turut mengamankan tiga motor ketiganya yang dilakukan saat mengantarkan korbannya.
"Ini mau kita bawa dulu untuk dilakukan pemeriksaan," kata Mubarak.
"Kami masih mintai keterangan ketiganya," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP M. Mubarak.
Mubarak mengatakan, pihaknya akan mendalami mengapa mereka mematok tarif tinggi kepada para penumpang.
"Karena saat ini banyak masyarakat menggunakan jasa Ojol. Jadi dia nyari untung dengan cara seperti ini. Tapi itu masih kami dalami lagi," kata Mubarak.
Baca Juga: Nyamar Jadi Ojek Online, Aksi Polisi ini Bikin Pengendara Motor Yamaha NMAX Menciut
Sementara itu, menurut ojek pangkalan yang biasa mangjal di Terminal Kalideres, ketiga ojek pangkalan yang memeras penumpang itu adalah ojek pangkalan liar.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Madi (60), pembina opang yang terdata di Terminal Kalideres memastikan tak mengenal ketiga opang yang memeras penumpangnya sampai Rp 750 ribu itu.
"Saya disini sudah puluhan tahun dan enggak kenal sama wajah mereka. Mereka itu opang liar yang ambil penumpang di luar terminal, bukan resmi mangkal disini," kata Madi.
Madi lantas menunjukan kartu keanggotan bertuliskan Opang Sigatan yang merupakan bukti dirinya opang yang terdata di Terminal Kalideres.
Di kartu anggota Opang Sigatan itu, menampilkan pas foto serta nama Madi dengan masa berlaku hingga Juni 2020.
Madi mengatakan, opang resmi yang terdata di Terminal Kalideres ada sekitar 30 pengemudi.
"Dan kita (yang terdata) enggak pernah nembak harga apalagi sampai meres karena kita cari uang disini," kata Madi.
Hal senada disampaikan Kapospol Terminal Kalideres, Ipda Tugiran.
Setelah melihat video yang viral, Tugiran memastikan bahwa ketiganya bukanlah opang yang terdata di Terminal Kalideres.
"Kalau yang terdata itu saya hafal semua mukanya. Mereka punya kartu anggota dan malah ikut bantu jaga keamanan disini. Tadi saya juga sudah nonton videonya dan dipastikan bukan yang mangkal disini," kata Tugiran.
Tugiran tak menampik bahwa banyak opang liar yang berada di luar Terminal Kalideres.
Mereka biasanya ngetem di sepanjang Jalan Daan Mogot arah terminal dan mencari penumpang yang baru keluar dari Terminal Kalideres.
"Biasanya yang liar itu ngetem di luar dan nyarinya memang yang penumpang dari luar kota, yang enggak hafal jalan Jakarta," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Revi Zulkarnaen berharap para opang yang memeras penumpangnya dapat segera tertangkap.
Pasalnya, selain meresahkan warga, ulah opang tersebut juga membuat citra buruk Terminal Kalideres
“Saya harapkan pelaku bisa tertangkap, karena imbasnya bisa ke terminal, padahal itu bukan disini mereka mangkalnya,” ucapnya. (*)