Baca Juga: Kesal Potongan Rambutnya Jelek, Pelanggan Ini Ngamuk dan Cukur Balik Rambut Sang Tukang Cukur
"Waktu itu tahun 1994. Gue kelas 2 SMP, dan dia kelas 2 SMA. Rossa tahunya kita seumuran karena gue bongsor, maklum keturunan Belanda. Saya baru pulang dari Rusia dan dia liburan dari Sumedang. Jadi kita love at the first sight," ungkap Ivan.
Sejak pertemuan itu, bayangan Rossa selalu mampir di benak Ivan.
Belum sempat menyatakan cintanya pada Rossa, Ivan harus kembali bersekolah di Rusia.
Akhirnya, berbagai cara dilakukan Ivan demi bisa berhubungan dengan Rossa.
"Gue selalu telepon dia pakai telepon kepala sekolah. Sampai sekarang enggak ketahuan," kata Ivan seraya tertawa.
"Abah itu suka marah kalau Ivan telepon," kata Rossa.
"Kita surat-suratan sama teleponan," lanjut Rossa.
Setelah beberapa waktu saling kenal, akhirnya Ivan memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya.
Ivan mengaku dirinya yang pertama kali menyatakan cinta kepada Rossa.
"Saya lah yang utarakan cinta, 'mau enggak kamu jadi pacar aku'. Terus kita sempat lost contact. Aku di sekolah di Perguruan Cikini sekelas sama adik manajernya Rossa, akhirnya ketemu lagi," kata Ivan sambil memeluk Rossa.